dc.description.abstract | Sampah plastik saat ini merupakan permasalahan yang menjadi perhatian utama terkait dengan pencemaran lingkungan. Jumlah sampah plastik mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Sampah plastik yang terpendam di tanah selama bertahun-tahun terurai menjadi mikroplastik akan terserap ke dalam unsur-unsur tanah dan akhirnya mencemari kehidupan dalam tanah. Sampah plastik bertambah tiap tahunnya di perairan laut membuat hampir seluruh organisme laut tercemar mikroplastik. Penemuan mikroplastik pada saluran pencernaan burung dan unggas air membuktikan bahwa habitat di berbagai daerah telah tercemar oleh mikroplastik. Mikroplastik yang terakumulasi ke dalam tubuh organisme/ternak akan mengakibatkan kerusakan baik fisika maupun kimia yang bersifat karsinogenik serta gangguan endokrin. Mikroplastik yang tersebar di area daratan, perairan, dan udara merupakan hasil dari penguraian limbah-limbah plastik oleh mikroorganisme, cahaya dan oksidasi. Air laut membutuhkan waktu cukup lama hingga bisa benar-benar terurai menjadi mikroplastik. Jenis mikroplastik yang ditemukan yaitu fiber, film dan fragment. Adanya mikroplastik jenis fiber yang ditemukan pada bebek yang dipelihara secara intensif mengindikasikan bahwa ternak lain juga mempunyai kemungkinan terpapar mikroplastik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kontaminant mikroplastik pada unggas air adalah dengan 1. Mengurangi kesempatan berinteraksi dengan air. Hal ini diupayakan dengan pemeliharaan secara intensif, 2. Sumber air yang digunakan berasal dari air dengan minimal kontaminant mikroplastik, 3. Pakan yang diberikan mengandung mikroba pendegradasi mikroplastik, 4. Lingkungan fisik tempat pemeliharaan unggas air harus bagus meliputi suhu, kelembapan, udara serta intensitas cahaya.
Kata Kunci : Analisis, Prediksi, Dampak Mikroplastik, Unggas Air
| en_US |