Gula Merah memiliki potensi wisata yang sangat besar untuk dikembangkan. Dalam memberdayakan masyarakat lalu meningkatkan pendapatan daerah Sumenep yang merupakan salah satu unggulan lokal di Desa Benuaju Barat Kec. Batang Batang selain itu desa ini memiliki aksibilitas yang baik dan juga dekat dengan pariwisata Pantai Lombang sehingga mampu meningkatkan Agrowisata dan kesejahteraan masyarakat untuk mendukung penghasilan utama. Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Agrowisata berbasis unggulan lokal yang ada di Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep. 2) Untuk menganalisis strategi pengembangan Agrowisata Gula Merah di Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep. Penelitian ini dilakukan di Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang Batang, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur di bulan Desember tanggal 11-18. Daerah tersebut berpotensi untuk dikembangkan agrowisatanya karena banyak di budidayakan tananman aren yang berpotensi di olah menjadi produk pertanian gula merah. Metode pengambilan responden menggunakan metode purposive sampling, karena teknik untuk menentukan sampel peneliti dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representative terhadap masalah yang di teliti. Objek penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung di Agrowisata Gula Merah terdiri dari 50 responden. Metode analisis data yaitu uji validitas, uji reliabilitas, strategi IFAS EFAS, analisis SWOT dan QSPM. Uji Validitas diperoleh 50 dengan taraf signifikan sebesar 5% maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,275 variabel (x1 sampai x25) yang ada pada kuesioner tersebut adalah valid. Uji Reabilitas bahwa semua variabel mempunyai nilai alpha cronbach sebesar 0,929 yang lebih kecil dari r hitung. Jadi semua variable (x1 sampai x25) yang yang ada pada kuesioner tersebut adalah valid Berdasarkan dari hasil identifikasi IFAS kekuatan mempunyai nilai rata-rata 2,064 dan kelemahan mempunyai rata-rata 1,295 maka identifikasi EFAS yaitu peluang mampunyai nilai rata-rata 2,618 dan ancaman mampunyai nilai rata-rata 1,664. Hasil analisis matrik SPACE posisi menunjukkan bahwa Agrowisata gula merah berada di kuadran 1, sehingga strategi yang umumnya di gunakan adalah strategi agresif. strategi pengembangan Agrowisata pada QSPM terdapat pada strategi 1 yakni strategi SO dengan jumlah total daya Tarik (TAS) sebesar 4,189. Nilai daya Tarik tertinggi kedua terdapat pada strategi WO dengan jumlah TAS mencapai 3,975 sedangkan nilai teritnggi ketiga terdapat pada strategi ST yang mencapai 3,946 dan nilai TAS terendah terdapat pada strategi WT yang memperoleh nilai TAS sebesar 3,623 Berdasarkan hasil maka penulis melampirkan hasil penelitian ini saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu 1) dalam upaya pengembangan Agrowisata gula merah penulis menyarankan agar pengelola memperbaiki atau memiliki sistem manajeman sumber daya manusia yang lebih baik dari saat ini agar lebih mudah menangkap peluang perkembangan teknologi dan mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki agrowisata berupa ketersediaan bahan baku. 2) Pemerintah ikut berperan dalam upaya pengembangan agrowisata dengan menyediakan sarana dan prasarana penunjang agar dapat meningkatkan jumlah wisatwan yang datang berkunjung ke Agrowisata gula merah. 3) Melakukan kerjasama dengan dengan mitra guna meningkatkan jumlah pengunjung seperti perusahaan tour & travel, dinas pendidikan dan perusahaan swasta lain. 4) Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat mencari beberapa faktor internalataupun eksternal yang belum terdapat pada penelitian ini.   Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Agrowisata, Produk Unggulan Lokal, Gula Merah