Show simple item record

dc.contributor.authorSholeh, Abdurrohman
dc.date.accessioned2023-05-24T03:03:36Z
dc.date.available2023-05-24T03:03:36Z
dc.date.issued2023-02-10
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7205
dc.description.abstractPakcoy (Brassica rapa L.) merupakan tanaman hortikultura jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Semakin meningkat jumlah penduduk semakin tinggi pula permintaan pakcoy namun tidak sejalan dengan hasil produksinya. Rendahnya produksi kedelai dapat terjadi karena beberapa faktor, adalah keterbatasan penggunaan pupuk kimia terus menerus. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan pemupukan. Pemupukan merupakan salah satu usaha penting untuk meningkatkan produksi tanaman. menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing. Pupuk kandang dapat meningkatkan pH tanah, kadar C-organik, Nitrogen, Phospor, Kalium serta unsur mikro bagi tanaman (Sompotan, 2013). Pupuk Kandang Kambingdiharapkan memiliki kualitas yang lebih baik apabila dilakukan penambahan mikroorganisme lokal (MOL) sehingga penggunaan pupuk an-organik dapat dikurangi, kesuburan tanah dapat ditingkatkan dan produktivitas tanaman meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Plastik yang berlokasi di Desa Merjosari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang dari bulan Agustus – September 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan kontrol, dimana faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing dengan 3 level yaitu: D1 (0,5 dosis anjuran 7,5 ton/ha), D2 ( dosis anjuran 15 ton/ha), D3 (1,5 dosis anjuran 22,5 ton/ha) dan faktor kedua adalah Mikroorganisme Lokal terdiri dari 3 level yaitu M1 (MOL kotoran kambing), M2 (MOL kotoran sapi), M3 (MOL kotoran ayam ) total terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Dunnet taraf 5% untuk membandingkan perlakuan dengan kontrol dan uji lanjut BNJ 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Parameter pengamatan yang diamati adalah: parameter pertumbuhan: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, parameter produksi: bobot segar konsumsi, bobot kering ekonomis, bobot ekonomis per hektar, bobot segar total biomassa, bobot kering total biomassa, dan uji klorofil. Hasil pada kombinasi perlakuan perlakuan D3M2 (1,5 dosis anjuran 22.5 ton/ha dengan MOL kotoran sapi) merupakan perlakuan baik dibanding perlakuan lain pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar konsumsi, bobot kering ekonomis, bobot ekonomis per hektar, bobot segar total biomassa, bobot kering total biomassa. Sedangkan pada uji klorofil perlakuan D2M3 (1 dosis anjuran 15 ton/ha dengan MOL kotoran ayam). Secara terpisah perlakuan pupuk kandang kambing sebesar 22,5 ton/ha (perlakuan D3) merupakan perlakuan yang baik dibanding perlakuan yang lain dan MOL kotoran hewan sapi (M2). Kata Kunci : Pertanian, Agroteknologi, Respon Pertumbuhan, Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.), Aplikasi Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing, Tiga Macam Mol Kotoran Hewanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgroteknologien_US
dc.subjectRespon Pertumbuhanen_US
dc.subjectHasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.)en_US
dc.subjectAplikasi Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambingen_US
dc.subjectTiga Macam Mol Kotoran Hewanen_US
dc.titleRespon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) terhadap Aplikasi Berbagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Tiga Macam Mol Kotoran Hewanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record