dc.description.abstract | Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak digunakan sebagai sumber vitamin dalam pola menu makanan dan dikonsumsi semua lapisan masyarakat Indonesia produksi tanaman melon setiap tahunya terjadi penurunan dikarenakan kualitas tanah yang semakin menurun serta semakin mahalya pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi melon terhadap pemberian dosisi pupuk NPK dan organik cair (POC) MOL kohe kambing . Pada penelitian ini menggunakan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu frekuensi MOL kohe kambing (F) dan dosis pupuk NPK (D). Faktor pertama frekuensi MOL kohe kambing (F) terdiri dari 4 perlakuan yaitu F1 (1 kali pemberian di awal tanam 40 ton/ha), F2 (2 kali pemberian 20 ton/ha), F3 (3 kali pemberian 13,3 ton/ha), dan F4 (4 kali pemberian 10 ton/ha). Faktor kedua, dosis pupuk NPK terdiri dari 3 perlakuan yaitu D1 (0.5 dosis anjuran 150kg/ha), D2 (1 dosis anjuran 300 kg/ha), D3 (1.5 dosis anjuran 450kg/ha). Dari kedua faktor tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pemberian dosis NPK dan MOL kohe kambing tidak berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering total, dan kadar gula.
Kata Kunci : Dosis NPK, MOL Kohe Kambing, Melon | en_US |