Show simple item record

dc.contributor.authorTamin, Faisal
dc.date.accessioned2023-05-25T03:45:53Z
dc.date.available2023-05-25T03:45:53Z
dc.date.issued2023-01-09
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7223
dc.description.abstractPermintaan data produktivitas sawi pakchoy di Indonesia tahun 2018-2019 mengalamai peningkatan sebanyak 2,90% dari 10.42 ton/ha menjadi 10.72 ton/ha sedangkan luas area panen mengalami penurunan sebanyak 0,29% dari 61,047 ha menjadi 60,871 ha (BPS, 2020). Semakin sempitnya lahan mengharuskan dimanfaatkannya tanah kurang subur seperti tanah ordo Inceptisol. Tanah ordo Inceptisol merupakan salah satu jenis tanah kurang subur yang dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Lahan kering seperti Inceptisol memiliki tingkat kesuburan tanah yang rendah (NPK rendah). Ketersediaan unsur hara seperti N yang rendah, merupakan kendala penting dalam kaitannya terhadap pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pada tanah Inceptisol adalah pemanfaatan arang sekam padi (biochar). Biochar telah diketahui dapat meningkatkan kualitas tanah dan digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pembenah. Penggunaan pupuk organik seperti eco-enzyme dalam jangka panjang dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan, sehingga penggunaannya dapat membantu upaya konservasi tanah yang lebih baik. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu dimulai pada bulan Juli sampai bulan September 2022. Penelitian ini dilakukan di green house fakultas pertanian Universitas Islam Malang yang beralamatkan di Jl.MT Haryono no. 193, Dinoyo Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah Dosis Biochar yang terdiri dari 3 taraf konsentrasi (0 %, 10 %, dan 20 %) dan faktor kedua adalah konsentrasi eco-enzyme yang terdiri dari 3 taraf (0%, 1,5% dan 3%). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 3 sampel. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan BNJ (Beda Nyata Jujur) taraf 5%. Parameter pengamatan meliputi: tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot segar total, bobot segar ekonomis, bobot kering, total padatan terlarut, vitamin C dan klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan dosis biochar dengan beberapa konsentrasi eco-enzyme pada jumlah daun, hasil tanaman serta kualitas tanaman. Perlakuan dosis 500 g / pot biochar dengan konsentrasi 1,5% ecoenzyme memberikan nilai tertinggi pada jumlah daun 2 mst (7.33 helai), bobot segar total tanaman (158.18gram), bobot segar ekonomis (115.93gram), bobot kering (8.22gram), sedangkan pada kualitas tanaman seperti total padatan terlarut kombinasi perlakuan dosis 10% biochar dengan 3% ecoenzyme (2.67obrix), klorofil (38.97 µg/mL) pada kombinasi perlakuan dosis 20% biochar dengan 1,5% ecoenzyme, vitamin C (66.29 µg/L) pada kombinasi perlakuan dosis 0% biochar dengan 0% ecoenzyme. Kata Kunci : Aplikasi Biochar, Eco-Enzyme Pisang, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.), Tanah Inceptisolen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgroteknologien_US
dc.subjectAplikasi Biocharen_US
dc.subjectEco-Enzyme Pisangen_US
dc.subjectPertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.)en_US
dc.subjectTanah Inceptisolen_US
dc.titleAplikasi Biochar dan Eco-Enzyme Pisang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) pada Tanah Inceptisolen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record