dc.description.abstract | Tanaman sengon (Paraserianthes falcataria L.) adalah tanaman tahunan
yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, karena hampir semua bagian
tanaman sengon dapat dijual, mulai dari daun, buah, pohon dan akar. Tanaman
sengon juga dapat dijadikan sebagai tanaman penghijauan, pelindung dan
penyubur tanah. Menurut Hartanto (2011) Medan elektromagnetik terdiri dari
medan listrik dan medan magnetik. Medan elektromagnetik menghasilkan radiasi
dengan rentang frekuensi rendah hingga frekuensi tinggi. Menurut Fuad et al.,
(2018). Air kelapa muda merupakan suatu bahan alami yang di dalamnya
terkandung hormon seperti sitokinin 5,8 mg/l yang dapat merangsang
pertumbuhan tunas dan mengaktifkan kegiatan jaringan atau sel hidup, hormon
auksin 0,07 mg/L dan sedikit giberelin serta senyawa lain yang dapat
menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan (Morel 1974, dalam Bey et al.
2006).
Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Islam
Malang, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang dengan ketinggian tempat 540
meter di atas permukaan laut dan suhu 21 ºC – 30 ºC. Penelitian dilakukan pada
bulan juni - agustus 2022. Pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap yaitu
penyemaian benih, persiapan media, aplikasi pemaparan dan perendaman,
transplanting, dan pemeliharaan tanaman.
Penelitian dilakukan secara eksperimen dan tersusun menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dan terdiri dari
2 faktor. Faktor pertama, pemaparan medan elektro pada benih sengon yang
terdiri dari tiga level yaitu: P0 : Tidak dipapar, P1 : 5 menit pemaparan, P2 : 10
menit pemaparan. Faktor Kedua, perendaman benih sengon dengan air kelapa
yang terdiri dari tiga level yaitu: K0 : tanpa perendaman air kelapa, K1 : 5% air
kelapa setara dengan 25ml dari 500ml air, K2 : 10% air kelapa setara dengan 50ml
dari 500ml air. Berdasarkan kedua faktor tersebut, diperoleh 9 kombinasi
perlakuan.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Pemaparan 5 menit dan tanpa
pemberian larutan air kelapa (P1K0) pada pertumbuhan jumlah daun. Pada
pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun perlakuan P0K0 (tidak dipapar +
tanpa pemberian larutan air kelapa) lebih efisien digunakan. Waktu yang optimum
yaitu perlakuan induksi elektromagnetik P0 (tidak dipapar) dan P1 (pemaparan 5
menit) mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon merah
(Paraserianthes falcataria L. Nielsen). Perlakuan pemberian larutan air kelapa K0
(tanpa perendaman air kelapa) mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman
umur 14, 21 dan 28 hst (6.02, 6.75 dan 8,57 cm) dan jumlah daun umur 14 dan 21
hst (7.33 dan 13.06 helai) tanaman sengon merah (Paraserianthes falcataria L.
Nielsen).
Kata Kunci : Pengaruh, Induksi Elektro Magnetik, Pemberian Larutan Air Kelapa, Pembibitan dan Pertumbuhan Bibit Sengon Merah (Paraserianthes falcataria L.) | en_US |