Show simple item record

dc.contributor.authorArgarenza, Elisa Okta
dc.date.accessioned2023-06-10T01:47:26Z
dc.date.available2023-06-10T01:47:26Z
dc.date.issued2023-02-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7394
dc.description.abstractKedelai (Glycine max (L.) Merril) adalah sumber bahan pangan yang mengandung protein nabati utama yang murah bagi masyarakat Indonesia. Berdasarkan angka dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa produksi kedelai mengalami peningkatan di tahun 2020 sebesar 49,07% menjadi 632,33 ribu ton dari tahun 2019 sebesar 424,19 ribu ton namun, dalam dua tahun selanjutnya produksi kedelai mengalami penurunan sebanyak 3% per tahun. Masing-masing menjadi 613,32 ribu ton di tahun 2021 dan pada tahun 2022 sebesar 594,63 ribu ton. Penurunan ini diramalkan akan terus terjadi hingga tahun 2024, sementara kebutuhan konsumsi kedelai nasional sebesar 7 juta ton per tahun. Salah satu upaya mengatasi rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia adalah dengan menggunakan teknologi sonic bloom. Sonic bloom adalah teknologi yang memadukan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dapat merangsang pembukaan stomata daun sehingga dapat meningkatkan efisiensi penyerapan pupuk melalui daun. Salah satu alternatif pupuk anorganik yang memiliki kandungan unsur hara yang tinggi ialah growmore. Growmore adalah pupuk daun yang mengandung unsur hara makro dan mikro, keunggulan pupuk growmore adalah dapat mempercepat pertumbuhan pada tanaman muda atau pada fase vegetatif. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca (green house) Technopark Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama interval penggunaan sonic bloom yang terdiri atas 3 taraf, yaitu I5 (Interval penggunaan sonic bloom 5 hari sekali), I10 (Interval penggunaan sonic bloom 10 hari sekali) dan I15 (Interval penggunaan sonic bloom 15 hari sekali). Faktor kedua macam varietas yang terdiri atas 3 taraf, yaitu VA (Varietas Anjasmoro), VD (Varietas Dega 1) dan VM (Varietas Mallika). Terdapat 9 kombinasi perlakuan, diulang 3 kali dan tiap kombinasi perlakuan terdapat 4 sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas macam varietas kedelai menggunakan teknologi sonic bloom dengan pupuk cair Growmore. Interaksi antara interval penggunaan sonic bloom menggunakan pupuk cair anorganik Growmore pada macam varietas kedelai berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai varietas Anjasmoro dan Dega 1 dengan hasil terbaik pada interval penggunaan sonic bloom 5 hari sekali dan varietas Mallika dengan hasil terbaik pada interval penggunaan sonic bloom 15 hari sekali, sementara itu pada komponen hasil dan hasil panen tanaman kedelai varietas Anjasmoro dan Mallika dengan hasil terbaik pada interval penggunaan sonic bloom 15 hari sekali dan varietas Dega 1 dengan hasil terbaik pada interval penggunaan sonic bloom 5 hari sekali. Kata Kunci : Pengaruh Interval, Penggunaan Sonic Bloom, Pupuk Cair Growmore, Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merril)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgroteknologien_US
dc.subjectPengaruh Intervalen_US
dc.subjectPenggunaan Sonic Bloomen_US
dc.subjectPupuk Cair Growmoreen_US
dc.subjectPertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merril)en_US
dc.titlePengaruh Interval Penggunaan Sonic Bloom dengan Pupuk Cair Growmore terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merril)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record