Pengaruh Kemampuan Afeksi terhadap Keterampilan Membaca Teks Fiksi dan Nonfiksi Siswa Kelas VII MTS Bustanul Ulum Malang
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi tentang bagaimana pengaruh kemampuan
afeksi terhadap keterampilan membaca fiksi dan nonfiksi. Sehubungan dengan hal
tersebut penelitian ini mengkaji tentang pengaruh kemampuan afeksi terhadap
keterampilan membaca fiksi dan nonfiksi siswa kelas VII MTs Bustanul Ulum
Malang. Kemampuan belajar afeksi pada umumnya menghadapkan siswa pada
situasi yang mengandung konflik dan pengajar dapat membina dalam
menyelsesaikan masalah tersebut sesuai dengan tingkatan nilai kemampuan
masing-masing peserta didik. Namun tidak juga pembelajaran harus dilakukan
dengan cara individual, melainkan dibutuhkan suatu alternative pembelajaran
yang memungkinkan terpenuhinya semua atau seluruh kebutuhan individu peserta
didik.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik
baik yang ada pada dirinya maupun dari lingkungan sekitarnya. Salah satu faktor
yang turut mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, salah satunya adalah
kemampuan afeksi siswa yang bisa disebut dengan gaya belajar. Gaya belajar
merupakan bagian dari karakteristik individu untuk berpikir, memproses, dan
mengerti suatu informasi dengan cara-cara yang lebih disukai (Ghufron dan
Risnawati, 2012)
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) untuk mengetahui
penggunaan kemampuan afeksi siswa kelas VII, (2) mengetahui keterampilan
membaca teks fiksi siswa kelas VII, (3) mengetahui keterampilan membaca teks
nonfiksi siswa kelas VII,(4) untuk mengetahui pengaruh penggunaan kemampuan
afeksi terhadap keterampilan membaca teks fiksi dan nonfiksi siswa kelas VII
MTS Bustanul Ulum Malang. untuk mengetahui kemampuan belajar siswa
menggunakan kemampuan afeksi. Kemampuan afeksi ini merupakan kemampuan
belajar siswa, dalam meredakan kecemasan, memotivasi diri mengapresiasi diri
sendiri, mengendalikan emosi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang
diambil berupa angka-angka yang didapatkan dari nilai tes membaca teks fiksi dan
teks nonfiksi. Desain penelitian ini menggunakan eksposfakto yang memiliki arti
sebuah penelitian yang variabel-variabel bebasnya telah terjadi, instrument pada
penelitian ini menggunkana tes dan angket. Angket pada penelitian ini untuk
mengukur kemampuan afeksi peserta didik, dan tes untuk menyimpulkan data.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTS Bustanul Ulum Tahun
ajaran 2019/2020 yang terdiri dari dua kelas. Dua kelas tersebut adalah kelas VII
A dan kelas VII B. Dengan jumlah 42 siswa.
Dari hasil analisis data dapat dipaparkan beberapa hal, yaitu: (1) hasil
penelitian tentang kemampuan afeksi diperoleh kemampuan afeksi (X) data yang
berupa angket variabel (x) strategi afektif siswa kelas VII MTS Bustanul Ulum
memperoleh jumlah (∑skor=3352). Dengan rata-rata nilai yang didapatkan 80,
sedangkan nilai terendah 46 dan nilai tertinggi 96,(2) keterampilan membaca teks
fiksi ini diperoleh dari hasil tes membaca yang diberikan peneliti kepada siswa
teks fiksi siswa kelas VII MTS Bustanul Ulum memdapatkan jumlah (∑skor
=3302), dengan nilai rata-rata 78. Adapun nilai tertinggi atau maksimal yang
dicapai 96 dan nilai yang terendah yang dicapai 46. (3) keterampilan membaca
teks nonfiksi diperoleh dari tes membaca mendapatkan jumlah (∑skor=2844),
dengan nilai rata-rata 68 nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 82. (4) untuk
menganalisis pengaruh kemampuan afeksi terhadap keterampilan membaca teks
fiksi dan nonfiksi uji hipotesis diperoleh nilai Sig =0,00 > 0,05 untuk fiksi dan
non fiksi dimana Sig = 0,00 > 0,05. Dengan demikian, H 0 di tolak dan H 1
diterima, analisis dengan menggunakan program SPSS.20.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan kemampuan afeksi terhadap keterampilan membaca teks fiksi dan
teks nonfiksi siswa kelas VII MTS Bustanul Ulum. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kemampuan afeksi dengan keterampilan membaca teks fiksi dan nonfiksi
memiliki pengaruh yang signifikan. Saran untuk kepala sekolah diberikan
dukungan fasilitas dengan memaksimalkan sarana dan prasarana, bagi guru dapat
meningkatkan kemampuan afeksi terutama dalam pembelajaran teks fiksi dan
nonfiksi, bagi siswa lebih perhatian lagi jika mendapatkan pengajaran atau tugas
dari guru dan bagi peneliti sebagai acuan atau gambaran untuk melakukan
penelitian agar lebih terarah dan pasti kebenaranya. Dari uji yang sudah
dilakukan, menunjukkan jika kemampuan afeksi terhadap keterampilan membaca
teks fiksi dan nonfiksi cenderung semakin baik, karena jika penggunaan
kemampuan afeksi siswa rendah maka keterampilan membaca siswa juga rendah.