Retorika Tekstual dalam Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari
Abstract
Novel merupakan sebuah karya fiksi yang menawarkan sebuah cerita
penuh imajinasi yang diinginkan semua orang, termasuk sang penulis cerita.
Cerita yang disajikan dibangun melalui berbagai unsur interinsik seperti tema,
alur/plot, tokoh dan penekohan, latar, sudut pandang, dan unsur-unsur eksterinsik
yang lain. Selain itu, kemampuan penulis untuk menggambarkan setiap kejadian
dalam cerita menjadi hal yang tidak kalah penting, dan bahasa menjadi sarana
tepat untuk menggambarkan semuanya. Kemampuan penulis dalam mengolah
kata-kata lalu menuangkannya dalam setiap kejadian, sehingga pembaca seakanakan ikut merasakan apa yang dialami oleh tokoh dalam cerita, hal inilah yang
dinamakan retorika tekstual.
Penelitian ini berfokus pada (1) struktur kohesi dalam novel Konspirasi
Alam Semesta karya Fiersa Besari dan (2) struktur koherensi novel Konspirasi
Alam Semesta karya Fiersa Besari. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dimana data yang diperoleh berupa
kata, frasa, klausa atau kalimat dari novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa
Besari. Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan dideskripsikan dalam bentuk
kata-kata. Teknik analisis data yang digunakakan yaitu dengan mendeskripsikan
data, menyeleksi data, memasukkan data, dan menarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini peneliti sebagai instrumen kunci.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Fiersa Besari dalam memaparkan
ceritanya menggunakan banyak aspek kohesi dan koherensi. Aspek kohesi
gramatikal yang dapat ditemukan dalam novel ini adalah: (1) referensi, (2)
substitusi, (3) ellipsis (4) konjungsi, untuk piranti kohesi leksikal diperoleh: (1)
repetisi, (2) sinonimi, (3) antonimi, (3) kolokasi, (4) hiponimi, (5) ekuivalensi.
Sedangkan pada koherensi ditemukan aspek koherensi berpenanda sebagai
berikut: (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi kontra, (3) koherensi aditif, (4)
koherensi temporal, (5) koherensi kronologis, (6) koherensi peruntutan), pada
koherensi tidak berpenanda ditemukan: (1) koherensi perincian, (2) koherensi
perian, dan (3) koherensi dialog. Dalam novel Konspirasi Alam Semesta ini Fiersa
Besari menggunakan semua aspek kohesi dan koherensi, hal ini dilakukan untuk
menciptakan sebuah wacana naratif yang menarik, tidak membosankan, dan agar
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dapat tersampaikan dengan baik,
sehingga novel ini mampu menarik minat baca semua kalangan dan meninggalkan
kesan tersendiri untuk orang-orang yang sudah membacanya.