dc.description.abstract | Okra (Abelmoschus esculentus L.) merupakan sayuran yang berasal dari benua Afrika, tanaman okra di Indonesia ditanam sejak tahun 1877, terutama di Kalimantan Barat. Okra merupakan salah satu komoditas sayur yang bergizi tinggi sehingga dibudidayakan oleh masyarakat (Pranata et al., 2017). Tanaman okra sangat penting untuk dibudidayakan karena tanaman ini bermanfaat untuk menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Produksi okra pada saat ini masih cenderung kurang, dan belum mampu memenuhi kebutuhan sayuran okra nasional karena menurunnya kesuburan tanah. Upaya yang dapat dilakukan untuk permesalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam sistem pertanian ini, bahan organik yang digunakan dalam tanah baik yang berasal dari hewan maupun sisa-sisa tumbuhan mampu memberikan suatu keuntungan besar bila ditinjau dari aspek peningkatan produktivitas lahan, contohnya tanah kascing, humus akar bambu dan arang sekam. Tanah kascing dapat menjadi solusi untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah. Rongga-rongga pupuk kascing mampu menahan air sebesar 40–60 persen, sedangkan senyawa humus berperan dalam peningkatan bahan kimia dalam tanah. Selanjutnya yaitu penambahan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembapan.
Faktor lain untuk menunjang proses kesuburan pada tanaman dengan mengaplikasikan pupuk organik, eco-enzim bermanfaat sebagai pupuk organik tanaman, eco-enzyme dapat menyehatkan lingkungan, meningkatkan produktifitas tanah, juga dapat digunakan untuk merangsang hormon tanaman, meningkatkan kualitas buah dan sayuran dan hasil panen. Pentingnya pemberian pupuk organik dalam bentuk padat dan cair perlu diberikan secara bersamaan karena terdapat kandungan unsur hara makro dan mikro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan, meningkatkan hasil dan kualitas tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan dilahan Percobaan Tirto Rahayu Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Mulai dari bulan Desember 2022 s/d Februari 2023. Metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Dengan 2 faktor perlakuan yaitu : berbagai komposisi media tanam (H) dan konsentrasi eco enzyme (E) dengan 2 kali ulangan dan pada setiap ulangan masing-masing terdapat 3 taraf.
Perlakuan berbagai komposisi media tanam dan konsentrasi eco enzyme memberikan interaksi nyata terhadap variabel jumlah daun umur (42 dan 49 HST) dan variabel bobot segar buah pertanaman panen ke 3 dengan nilai tertiggi pada perlakuan H0E0, hal ini disebabkan penggunaan media tanah kascing yang lebih dominan menyebabkan kandungan nitrogen pada media tanam meningkat sehingga serapan nitrogen oleh tanaman meningkat pula. Sedangkan pada kualitas vitamin C nilai tertinggi pada perlakuan H0E1 ini disebabkan oleh kandungan eco enzyme yang dapat merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas sayur dan buah.
Secara terpisah perlakuan berbagai komposisi media tanam H0 memberikan pengaruh pada variabel jumlah daun umur (35,42 dan 49), diameter batang bawah dan tengah pada umur (49 HST), bobot buah perbuah panen ke (2,3,5), bobot buah pertanaman panen ke (2 dan 7), panjang buah dan perlakuan tertinggi H₁ pada variabel susut bobot.
Kata Kunci : Pengaruh, Komposisi Media Tanam, Konsentrasi Eco Enzyme, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus L.) | en_US |