Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kentang Varietas (Granola Kembang) di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Jawa Timur
Abstract
Pengembangan agribisnis di Indonesia dapat melalui berbagai subsektor di dalam sektor pertanian. Salah satu sub sektor yang potensial dikembangkan adalah tanaman hortikultura dengan komoditas unggulannya yaitu kentang. Berdasarkan data dari Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2017, produksi kentang di Indonesia menempati posisi ke 43 di dunia dengan kontribusi sebesar 2,2%, kentang merupakan tanaman hortikultura yang berproduksi selama satu kali dalam semusim. Kentang (solanum tuberosum L.) termasuk famili terung-terungan dan merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak mendatangkan keuntungan bagi petani, mempunyai dampak baik dalam pemasaran dan ekspor, tidak mudah rusak seperti sayuran lain, dan merupakan sumber kalori, protein dan juga vitamin. Kentang merupakan sayuran umbi dan dipanen bagian umbinya sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi. Dalam menentukan waktu tanam yang tepat untuk penanaman kentang ditentukan berdasar perkiraan datangnya musim hujan atau tersedianya air irigasi serta berdasar pada kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: Mengetahui faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kentang di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari, Untuk mengetahui alokasi optimal penggunaan faktor produksi kentang di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan metode simple randome sampling dari penelitian ini sebanyak 50 petani kentang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda Cobb-Douglas dan Efisiensi Ekonomi. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan Agustus–Oktober 2019.
Untuk menjawab tujuan yang pertama dilakukan analisis regresi fungsi produksi Cobb-Douglas. Dari hasil analisis menggunakan metode fungsi faktor produksi Cobb-Douglas menunjukkan faktor produksi jumlah benih (P=0,000), dan tenaga kerja (P=0,000), berpengaruh nyata terhadap produksi kentang dengan indikasi nilai probability kurang dari 0,1 yang artinya setiap penambahan input berupa jumlah benih dan tenaga kerja akan meningkatkan hasil produksi usahatani kentang. Sedangkan faktor produksi obat, pupuk ponska, dan pupuk kentang dan varietas kentang tidak berpengaruh nyata terhadap usahatani kentang. Untuk menjawab tujuan yang kedua dilakukan perhitungan efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi menggunakan pendekatan keuntungan maksimum. Keuntungan maksimum tercapai apabila dengan melihat perbandingan nilai produk marjinal (NPM) dan harga faktor produksi. Faktor produksi usahatani kentang di Desa Ngadiwono menunjukkan bahwa nilai NPMx/PX faktor produksi jumlah benih sebesar 0,961 yaitu kurang dari satu yang menunjukkan penggunaan jumlah benih tidak optimal. Sedangkan nilai NPMx/PX faktor produksi pupuk tenaga kerja sebesar 36,812 yaitu lebih dari satu yang menunjukkan penggunaan tenaga kerja belum optimal.
Kata Kunci : Analisis, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Produksi Usahatani, Kentang Varietas (Granola Kembang), Desa Ngadiwono Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan