Minat Beli Konsumen Terhadap Buah Jeruk Keprok (Studi Kasus : Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)
Abstract
Perkembangan permintaan akan buah jeruk, disebabkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi buah - buahan yang mengandung kaya akan vitamin. Di era pasca pandemi covid-19 saat ini buah jeruk digemari oleh masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh. Trend dalam mengkonsumsi buah jeruk keprok meningkat, hampir seluruh masyarakat dari kalangan anak-anak hingga orang tua minat terhadap buah jeruk keprok, baik itu yang masih segar maupun produk olahan buah jeruk keprok. Produksi buah jeruk keprok pada tahun 2018 dan 2019 Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebesar 933, 794 dan 1.743, 547 kwintal. (BPS, 2018-2019). Ada 2 varietas jeruk yang menjadi andalan para konsumen di Desa Selorejo yakni jeruk keprok dan jeruk baby malang yang dikenal sebagai jeruk peras. Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengkaji faktor-faktor apa yang berpengaruh secara signifikan dalam minat beli konsumen terhadap buah jeruk keprok di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang.
Penelitian ini dilakukan di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan pertimbangan desa Selorejo sejak dulu merupakan desa penghasil buah jeruk, pedagang buah jeruk dan banyaknya ketertarikan masyarakat dalam membeli buah jeruk di Desa Selorejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2023. Metode penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling berupa accidental sampling. Menurut (Sugiono, 2019) Accidental sampling adalah teknik dalam penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen jeruk keprok Selorejo yang terdiri dari 30 responden yang minat terhadap jeruk kerpok dan 30 responden yang minat terhadap jenis jeruk lain, sehingga jumlah sampel yaitu 60 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi model logit. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen buah jeruk keprok.
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa konsumen buah jeruk keprok mempunyai karakteristik terbanyak dengan usia 19-29 tahun, berjenis kelamin perempuan, dengan pendidikan terakhir Sarjana dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta, yang memiliki, dan memiliki 3-5 anggota keluarga. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan mendapatkan 5 variabel yang berpengaruh secara nyata terhadap minat beli konsumen dalam membeli buah jeruk keprok yaitu variabel kualitas produk (X1), selera (X2), manfaat jeruk (X3), harga (X4) dan pendapatan (X6) Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh secara nyata terhadap minat beli konsumen dalam membeli jeruk keprok yaitu variabel tempat (X5) dengan nilai signifikan setiap variabel adalah 0,040 pada variabel kualitas produk, 0,04 pada variabel selera, 0,20 pada variabel manfaat jeruk, 0,09 pada variabel harga dan 0,039 pada variabel pendapatan. Saran yang dapat penulis berikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pendapatan sangat berpengaruh terhadap kestabilan harga jeruk kerpok supaya konsumen yang memiliki pendapat rendah juga bisa memenuhi minat belinya terhadap buah jeruk keprok. 2) Mempertahankan harga buah jeruk keprok agar stabil lebih dapat dijangkau oleh konsumen, sebagian besar konsumen mengatakan buah jeruk keprok di desa selorejo terjangkau. 3) Bagi peneliti, untuk peneliti selanjutnya supaya meneliti dengan variabel yang lebih lengkap dan rinci dari penelitian ini, dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan guna melengkapi model yang dianalisis.
Kata Kunci : Minat Beli Konsumen, Buah Jeruk Keprok