Representasi Gastronomi Indonesia pada Masyarakat Modern dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamuntjak
Abstract
Indonesia sebagai negara majemuk yang kaya akan budaya tentunya
berpengaruh terhadap produk-produk kebudayaan salah satunya makanan.
Penelitian ini membahas perihal makanan yang termuat dalam karya sastra yang
dijadikan sebagai bahan perbincangan dalam cerita. Fenomena karya sastra
bernuansa kuliner akhir-akhir ini mulai bermunculan sehingga menjadikan bahan
kajian baru di khazanah kesusasteraan Indonesia. Perspektif gatro kritik
digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pembedah dalam memahami karya
sastra bernuansa kuliner perihal etika seseorang dalam menghargai makanan
dalam suatu karya sastra. Penelitian ini memuat dinamika multikultur Indonesia
berupa aneka ragam gastronomi lokal maupun global yang direpresentasikan
melalui perilaku para tokoh dalam menikmati beragam makanan yang
diekspresikan dalam novel Aruna dan Lidahnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1)
menjelaskan jenis-jenis kuliner dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi
Pamuntjak 2) menjelaskan makanan sebagai representasi identitas sosial dan
media perekat sosial dalam novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi Pamuntjak.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan
pendekatan perspektif gastro kritik dalam sastra dan jenis penelitian deskriptif.
Metode kualitatif tersebut melibatkan peneliti secara langsung sebab peneliti
sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data dengan menggunakan
perspektif gastro kritik berupa etika seseorang dalam menghargai makanan.
Selanjutnya data akan diolah dalam bentuk deskriptif berupa kata-kata. Sumber
data dalam penelitian ini menggunakan novel Aruna dan Lidahnya karya Laksmi
Pamuntjak. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkahlangkah berupa: menyeleksi dan menandai hasil pembacaan, mendeskripsikan
data-data, menginterpretasikan data-data, mengambil kesimpulan, serta
menentukan kelayakan dan relevansi novel Aruna dan Lidahnya terhadap
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Hasil penelitian ini memfokuskan pada 1) deskripsi jenis-jenis kuliner
berupa makanan berkuah dan makanan rijsttafel. 2) makanan sebagai representasi
identitas sosial dan media perekat sosial berupa: makanan kaum bangsawan,
makanan masyarakat biasa, makanan komunitas global, makanan untuk
merayakan pertemuan antar teman dekat, dan makanan untuk menjalin keakraban
dengan masyarakat sekitar. Melalui perspektif gastro kritik penelitian ini
memaparkan ragam jenis kuliner yang tidak hanya bertaut pada komponen suatu
makanan melainkan adanya filosofi dan relasi budaya. Beberapa makanan juga
dibahas perihal pergeseran pola konsumsi masyarakat dari makanan kaum
bangsawan menjadi makanan masyarakat biasa. Selanjutnya penelitian ini
memaparkan tentang bagaimana dinamika para tokoh dalam menyikapi
gastronomi lokal dibandingkan dengan gastronomi global yang mana dari aspek
latar belakang para tokoh sebagai masyarakat modern dengan faktor pendidikan
dan pekerjaan yang melatarbelakanginya tentu berpengaruh terhadap gaya
konsumsi mereka. Para tokoh berusaha mengangkat citra gastronomi lokal namun
di sisi lain terjadi kontradiksi bahwa makanan lokal yang dinilai memiliki mutu
rendah dan tidak dapat disandingkan dengan makanan global. Maka makanan
lokal disinyalir memiliki aksen kebersihan dan bahan-bahan pilihan. Hal tersebut
menjadikan adanya konstruksi identitas sosial suatu makanan dalam novel Aruna
dan Lidahnya yang memiliki strata kelas dalam narasi cerita.