Show simple item record

dc.contributor.authorNufus, Hayatun
dc.date.accessioned2023-11-03T03:00:54Z
dc.date.available2023-11-03T03:00:54Z
dc.date.issued2023-04-24
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8722
dc.description.abstractSecara biologis Cu tersedia dalam bentuk Cu+ atau Cu2+ dalam garam inorganik dan kompleks inorganik. Perpindahan Cu dengan konsentrasi relatif tinggi dari lapisan tanah bumi ditentukan oleh cuaca, proses pembentukan tanah, pengairan, potensial oksidasi reduksi, jumlah bahan organik di tanah dan pH. Dengan melihat potensi bahaya logam Cu maka dibutuhkan suatu alternatif yang dapat diaplikasikan guna untuk mengurangi kebaradaan logam Cu sebagai pencemar lingkungan. Salah satu cara untuk membersihkan lingkungan yang terkontaminasi yaitu menggunakan tanaman dengan metode fitoremediasi. Konsentrasi logam berat dalam tanah dapat dikurangi melalui penanaman tanaman pengikat logam berat dengan proses fitoremediasi dengan tanaman hiperakumulator. Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan tanaman bunga kol akibat pemberian dosis Cu yang berbeda dan mempelajari perubahan morfologi daun tanaman bunga kol akibat pemberian dosis Cu yang berbeda. Tempat pelaksanaan penelitian di Greenhouse, Kota Malang. Dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2022 - 25 Januari 2023, dengan ketinggian tempat 550 mdpl dengan suhu rata-rata 22 - 28°C. Pengamatan kandungan Cu dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Malang – Jawa Timur. Penelitian dilakukan secara experiment dan tersusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana. Perlakuan yang digunakan adalah dosis pemberian logam berat Cu, yang terdiri dari 4 level yaitu: D0= 0 kg CuSO4, D1= 500 mg CuSO4, D2= 625 mg CuSO4, D3= 750 mg CuSO4. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini, bahwa aplikasi beberapa dosis logam berat Cu memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bunga kol. Pada parameter pengamatan total panjang akar tanaman, perlakuan D0 memberikan pengaruh yang sama baiknya dengan perlakuan D1 dengan nilai rata-rata 46.96 cm, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan D2 dengan nilai rata-rata 42.82 cm. Pada pengamatan diameter batang, perlakuan D3 cenderung menghasilkan ukuran batang terbesar pada setiap umur pengamatan dengan nilai rata-rata yang dihasilkan pada umur pengamatan 55 hst sebesar 1.13 cm. Pada pengamatan morfologi daun tanaman bunga kol, perlakuan D1 mampu menghasilkan permukaan daun yang halus, bentuk daun yang datar, tepi daun yang rata dan susunan tulang daun yang sempurna. Selain itu, kandungan klorofil dipengaruhi oleh jumlah daun (X3) dengan nilai konstanta 8.64, dan yang paling menurunkan kandungan klorofil adalah X4 dengan nilai konstanta -55.7, sedangkan perubahan luas daun dipengaruhi oleh diameter batang (X4) dengan nilai konstanta 105.3 dan yang tidak mempengaruhi perubahan luas daun adalah dosis (X1) dengan nilai konstanta -0.405. Kata Kunci : Respon, Pertumbuhan dan Peforma Morfologi, Daun Tanaman Bunga Kol (Brassica oleracea var. botrytis), Aplikasi Beberapa Dosis Logam Berat Tembaga (Cu)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectResponen_US
dc.subjectPertumbuhan dan Peforma Morfologien_US
dc.subjectDaun Tanaman Bunga Kol (Brassica oleracea var. botrytis)en_US
dc.subjectAplikasi Beberapa Dosis Logam Berat Tembaga (Cu)en_US
dc.titleRespon Pertumbuhan dan Peforma Morfologi Daun Tanaman Bunga Kol (Brassica oleracea var. botrytis) Akibat Aplikasi Beberapa Dosis Logam Berat Tembaga (Cu)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record