Pengaruh Gaya Belajar VAK (Visual, Audio, Kinestetik) terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa MTs Darul Karomah Singosari.
Abstract
Gaya belajar merupakan suatu cara yang cenderung dipilih oleh peserta
didik untuk memudahkan peserta didik menerima suatu informasi atau stimulus
dari lingkungannya yang kemudian informasi tersebut diproses agar mudah
dipahami . Setiap peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.
Terdapat tiga gaya belajar yang dapat diperhatikan secara fisik, yaitu gaya belajar
visual, gaya belajar audio, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar visual adalah
gaya belajar yang bertumpu pada indra penglihatan. Peserta didik yang memiliki
gaya belajar ini akan menjadikan indra penglihatannya sebagai alat utama untuk
menerima suatu informasi. Gaya belajar audio adalah gaya belajar dengan cara
mendengar. Peserta didik dengan gaya belajar ini akan menjadikan indra
pendengarannya sebagai alat utama dalam menerima suatu informasi. Gaya
belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara menyentuh sesuatu yang
memberikan informasi. Peserta didik yang memiliki gaya belajar ini akan
cenderung lebih suka menyentuh atau terlibat langsung pada kegiatan
pembelajaran, peserta didik akan lebih suka untuk melakukan praktik yang tidak
hanya menuntut ia untuk melihat atau mendengar saja. Gaya belajar merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar bahasa Indonesia.
Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh dari suatu usaha yang
dilakukan oleh peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran. Penilaian
terhadap hasil belajar peserta didik digunakan untuk mengetahui sejauh mana
peserta didik mampu mencapai target belajarMelalui prestasi belajar peserta didik
dapat memahami bagaimana siklus pencapaian belajarnya, apakah ia termasuk
pada kelompok anak yang pandai, sedang, atau kurang.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (1) memperoleh deskripsi objektif
tentang gaya belajar VAK (Visual, Audio, Kinestetik) pada siswa MTs. Darul
Karomah Singosari, (2) memperoleh deskripsi objektif tentang prestasi belajar
Bahasa Indonesia siswa MTs. Darul Karomah Singosari, dan (3) Memperoleh
deskripsi objektif tentang pengaruh gaya belajar VAK (Visual, Audio, Kinestetik)
pada prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa MTs. Darul Karomah Singosari.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian ekspos-fakto. Sampel penelitian berjumlah 120 peserta didik
meliputi kelas VII, VIII, dan IX dari 192 populasi. Instrumen dalam penelitian ini
berupa angket gaya belajar VAK dan dokumentasi nilai rapor mata pelajaran
Bahasa Indonesia selama satu semester. Data yang sudah diperoleh dianalisis
dengan dua uji statistik. Untuk menganalisis bagaimana gaya belajar VAK dan
prestasi belajar Bahasa Indonesia digunakan statistik deskriptif, sedangkan untuk
mengetahui pengaruh gaya belajar VAK terhadap prestasi belajar Bahasa
Indonesia digunakan uji statistik Anova (Analysis of Variance).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh atau sumbangan
secara signifikan dari gaya belajar VAK (Visual, Audio, Kinestetik) terhadap
prestasi belajar bahasa Indonesia peserta didik MTs. Darul Karomah Singosari.
Hasil penelitian tersebut diperoleh setelah dilakukannya uji anova dengan
menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows
diperoleh hasil nilai signifikansi 0,701 untuk kelas VII, nilai signifikansi sebesar
0,928 untuk kelas VIII, dan nilai signifikansi sebesar 0,990 untuk kelas IX yang
berarti keseluruhan nilai signifikansi uji anova peserta didik MTs. Darul Karomah
Singosari lebih dari 0,05. Hal seperti ini dapat terjadi karena terdapat faktor-faktor
lain yang lebih mempengaruhi atau memberikan sumbangan terhadap prestasi
belajar bahasa Indonesia di luar variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian
ini. Gaya belajar VAK (Visual, Audio, Kinestetik) memiliki kemungkinan
memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia tetapi hanya
sedikit dan tidak muncul dalam hasil penelitian ini. Hal ini dapat terjadi karena
tidak diberlakukannya penggolongan secara khusus di dalam kelas untuk setiap
gaya belajar. Pendidik menyampaikan materi secara merata tanpa memberikan
perlakuan khusus terhadap peserta didik berdasarkan gaya belajar yang mereka
miliki. Meskipun demikian, peserta didik tetap harus memperhatikan gaya belajar
seperti apa yang cocok untuk dirinya sehingga bisa memaksimalkan prestasi
belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia.