Kualitas Pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat Studi Kasus pada Puskesmas Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang
Abstract
Kualitas pelayanan public pada Puskesmas Ampelgading masih belum dikatakan masksimal karena masih ada beberapa kendala yang menghambat pelayanan Puskesmas Ampelgading. Sumber daya manusia atau kuragnyaa tenaga medis mengakibatkan tumpeng tindih pekerjaan. Kurangnya tenaga medis juga berdampak pada keterlambatan pelayanan pada pasien atau masyarakat Ampelgading. Selain itu, kesadaran masyarakat juga mempengaruhi pelayanan public. Sarana dan prasana pada Puskesmas yang masih ada beberapa yang belum memadahi shingga pasien akan dirujuk pada Rumah Sakit yang lebih memadahi. Hal ini menjukan bahwa Puskesmas Ampelgading belum sesuai dengan Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan pemerintah sehingga menciptakan iklim
Metode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekaan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Peneliti memilih jenis kualitatif dengan metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dan nyata apa yang terjadi di lapangan secara menyeluruh, kemudian mengungkapkan secara deskriptif tentang peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Ampelgading. Pada pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pada analisisnya penulisis menggunakan Indikator pelayanan prima 6A Barata (2004:90), yaitu Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Action (Tindakan), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), dan Accountability (Tanggungjawab).
Hasil peneitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan Kesehatan pada Puskesmas Ampelgading sudah baik. Namun, pada indicator 6A yang digunakan dalam mengukur kualitas pelayanan, hanya ada satu indikator yang belum maksimal. Idikator Ability (Kemampuan) yang belum maskimal karena kurangnya tenaga medis mengakibatkan keterlambatan dan tidak tempat waktu pada pelayanan yang diberikan. Kurangnya tenaga medis mengkibatkan terjadinya tumpeng tindih pekerjaan pada Puskesmas Ampelgading. Selain itu, factor pendukung kualitas pelayanan di Puskesmas Ampelgading adalah perilaku pelayanan pelayanan dan keterjangkauan biaya. Factor penghambat dari kualitas pelayanan Puskesmas Ampelgading, yaitu sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan kurangnya kesadaran Masyarakat. Saran kualitas pelayanan pada Puskesmas Ampelgading, yaitu selalu meminta pengajuan pegawai yang dibutuhkan pada BKD (Badan Kepegawaian) Kabupaten Malang.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Pelayanan Publik, Pelayanan Kesehatan