dc.description.abstract | Padi gogo merupakan salah satu jenis tanaman padi yang umumnya dibudidayakan di lahan kering yang hanya bergantung pada air hujan untuk kebutuhan airnya. Berdasarkan data BPS (2019) luas lahan kering nasional mencapai 63,4 juta hektar atau sekitar 33,7% (luas lahan indonesia), sedangkan 10,3 juta hektar lahan kering masih belum dimanfaatkan dan sisanya berupa lahan kering campur semak, perkebunan dan lahan kering pertanian. Oleh karena itu, padi gogo sangat berpotensi untuk dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan kering di Indonesia. Namun dalam budidaya padi gogo memiliki kendala seperti faktor lingkungan dan kondisi fisik tanah pada lahan kering (sebagai media tumbuh). Kendala-kendala tersebut mengakibatkan penyerapan hara dalam tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan optimal tanaman padi dan pada akhirnya akan mengurangi tingkat produksi padi.
Penggunaan varietas yang sesuai dan pemupukan yang tepat merupakan salah satu alternatif dalam upaya perbaikan budidaya untuk meningkatkan produksi padi dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Aplikasi pupuk organik yang tepat dapat memperbaiki kualitas tanah, tersedianya air yang optimal, memperlancar serapan hara, serta merangsang pertumbuhan akar. Pupuk kandang sapi merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari limbah hewan sapi yang berperan dalam memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah, menambah hara dan mendukung pertumbuhan perakran tanaman. Penelitian ini menggunakan macam pemupukan pupuk kotoran sapi untuk diuji pengaruhnya terhadap tingkat kepadatan tanah (berat isi tanah), porositas, distribusi perakaran, dan panjang akar tiga varietas padi gogo dibandingkan dengan pupuk anorganik.
Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilaksanakan di Dusun Tebelo, Desa Sidomulyo, Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimulai pada bulan Mei - Oktober 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, faktor 1 adalah varietas padi gogo: Inpago 8 (V1), Inpago 12 (V2), dan Inpago 13 Fortiz (V3). Faktor 2 yaitu macam pemupukan kotoran sapi : Pupuk anorganik dosis rekomendasi (F1), Pupuk anorganik separuh dosis rekomendasi + 2,5 kg/m2 pupuk kotoran sapi (F2), pupuk organik kotoran sapi 5 kg/m2 + biochar 1 kg/m2 (F3). Variabel yang diamati yaitu variabel berat isi tanah, porositas tanah, distribusi perakaran dan total panjang akar tiga varietas padi gogo. Data diperoleh dianalisis ragam (anova) dengan uji lanjut BNJ 5% dan analisis regresi sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum terdapat interaksi nyata antara macam pemupukan kotoran sapi dengan macam varietas padi gogo terhadap berat isi tanah, porositas tanah, total panjang akar dan distribusi perakaran tiga varietas padi gogo. Berdasarkan analisis ragam (anova) perlakuan pupuk organik kotoran sapi 5 kg/m2 + Biochar 1 kg/m2 (F3) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berat isi, porositas tanah, dan total panjang akar. Perlakuan V2F3 (varietas Inpago 12 dengan 5 kg/m2 pupuk kotoran sapi dan 1 kg/m2 biochar) memberikan respon terbaik dengan nilai berat isi paling rendah yaitu 1,12 g/cm3, porositas tanah dengan nilai 57,60% dan total panjang akar dengan nilai 11530,26 cm. Berdasarkan hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa berat isi dan porositas tanah memberikan konstribusi yang lebih kuat terhadap distribusi perakaran dengan nilai koefisien determinasi masing-masing (68,82% dan 70,07%) dibandingkan terhadap panjang akar dengan nilai koefisien determinasi masing-masing (55,74% dan 56,33%.
Kata Kunci : Pengaruh, Macam Pemupukan, Kotoran Sapi, Kepadatan Tanah, Porositas Tanah, Panjang Akar, Distribusi Perakaran, Tiga Varietas Padi Gogo | en_US |