dc.description.abstract | Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak diminati dan dibudidayakan di Indonesia, hal menarik yang menjadi minat utama para petani maupun pecinta tanaman hias untuk membudidayakan anggrek adalah keindahan bunga dan corak yang beragam. Salah satu jenis anggrek yang banyak diminati adalah anggrek bulan. Selain itu tanaman anggrek bulan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sayangnya pembudidayaan yang terbilang susah dan memutuhkan perlakuan khusus menjadi salah satu hambatan produksi tanaman anggrek bulan di Indonesia tidak memenuhi permintaan pasar tanaman.
Tahap paling krusial untuk menanam anggrek bulan adalah tahap aklimitasi. Tahap ini memerlukan media tanam, kondisi lingkungan dan pemeliharaan yang khusus. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan media pinus yang memiliki drainase maupun aerase yang baik bagi akar anggrek bulan, serta penggunaan pupuk organik cair dari kotoran ayam yang mengandung unsur makro serta mikro yang dapat menunjang pertumbuhan anggrek dalam tahap aklimitasi. Selain itu penggunaan teknologi baru untuk budidaya tanaman anggrek berupa perendaman pupuk cair menggunakan sistem talang dapat menjadi trobosan baru bagi pembudidaya tanaman anggrek.
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dimana faktor pertama adalah frekuensi perendaman (F) dengan 3 level yaitu: F1 (perendaman 2 hari sekali), F2 (perendaman 4 hari sekali), F3 (perendaman 6 hari sekali), faktor kedua konsentrasi POC kotoran ayam (K) terdiri dari 2 konsentrasi yaitu K1 (10 ml/L), dan K2 (20 ml/L) total terdapat 6 perlakuan dan diulang 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut BNJ 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Parameter pengamatan yang diamati adalah: jumlah akar, luas daun, panjang daun, panjang akar, bobot segar tanaman.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan frekuensi perendaman dan konsentrasi POC kotoran ayam berpengaruh terhadap variable jumlah daun, panjang daun, presentase perkembangan jumlah akar, presentase perkembangan panjang akar, dan presentase perkembangan bobot segar tanaman anggrek bulan, sedangkan pada luas daun tidak berpengaruh. Sementara pada analisis hasil regresi menunjukkan pola regresi linier yang cenderung menunjukkan semakin jarang perendaman yang dilakukan maka akan menurunkan nilai dari variabel pengamatan yang diamati. .
Kata Kunci : Respon, Pertumbuhan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis), Frekuensi Peredaman, Konsentrasi POC Kotoran Ayam, Budidaya Sistem Talang | en_US |