dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh gangguan reproduksi (repeat breeder) dan mastitis pada induk Sapi PFH terhadap keberhasilan inseminasi buatan (IB) dengan semen beku sexing. Materi yang digunakan adalah 20 ekor Sapi PFH yang terdiri dari 15 ekor dengan riwayat gangguan reproduksi (repeat breeder) dan 5 ekor mastitis serta straw semen beku sexing. Metode penelitian ini adalah metode survey. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh pada saat survey ke kandang serta catatan hasil inseminasi buatan (IB) dan data sekunder diperoleh dari koperasi susu SAE Pujon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi dengan riwayat gangguan reproduksi repeat breeder memiliki nilai Service per Conception (S/C) 3,75, Non Return Rate (NRR) 0%, Conception Rate (CR) 0%. Sapi dengan riwayat mastitis memiliki nilai Service per Conception (S/C) 1, Non Return Rate (NRR) 100%, Conception Rate (CR) 100%. Hasil S/C pada Sapi PFH dengan riwayat angguan reproduksi lebih tinggi dibandingkan dengan Sapi PFH dengan riwayat mastitis. Hasil NRR dan CR pada Sapi PFH dengan riwayat gangguan reproduksi repeat breeder lebih rendah dibandingkan hasil dari Sapi PFH dengan riwayat mastitis. Kesimpulan penelitian adalah Sapi PFH dengan riwayat mastitis memiliki nilai bermakna terhadap keberhasilan inseminasi buatan (IB) dengan semen beku sexing dibandingkan Sapi PFH dengan riwayat gangguan reproduksi repeat breeder.
Kata Kunci : Gangguan Reproduksi, Mastitis, Inseminasi Buatan, Semen Beku, Sexing. | en_US |