Peran Guru Agama dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan Spiritual pada Anak SMP Islam Darussa’adah Poncokusumo
Abstract
Pendidikan adalah proses pendewasaan dan pengembangan pada dua segi
yang terdapat pada diri manusia yakni segi biologis dan segi psikologis. Segi
biologis manusia akan mengalami perkembangan, pertumbuhan, penuaan dengan
sendirinya. Dalam masyarakat tugas dan peran seorang guru sungguh tidak terbatas,
apalagi hakikat seorang guru, karena seorang guru memiliki elemen yang strategis
yakni berperan dalam menentukan kemajuan kehidupan bangsa, semakin valid para
guru mengerjakan tugasnya yang sesuai dengan fungsinya, maka akan semakin
tercipta dan terbinanya persiapan dan kendala seseorang sebagai manusia
pembangunan. Dengan kata lain, potret dan wajah diri bangsa di masa yang akan
datang yang telah tercermin pada pesona diri para guru masa atau saat ini.
Dalam hal ini peneliti menemukan keunikan yang terdapat pada siswa SMP
Islam Darussa’adah yakni karena tingkah laku siswa yang sangat kekanak–
kanakan, suka bermain, mudah tersinggung dan tentunya peristiwa tersebut sangat
berbeda dengan peristiwa yang terjadi di SMP lain. Dalam faktor ini apakah peserta
didik mampu mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritualnya disekolah,
maka perlu adanya tinjauan terhadap pendidik apakah pendidik mampu
mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik, serta dengan
cara apa upaya pendidik untuk mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual
peserta didiknya.
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang diambil yakni
tentang apa saja upaya guru Pendidikan agama Islam SMP Islam Darussa’adah
dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa dan faktor apa
saja yang mampu mendukung dan menghambat proses pengembangan kecerdasan
emosional dan spiritual siswa SMP Islam Darussa’adah Poncokusumo.
Adapun tujuan dari kajian tersebut diantaranya adalah untuk menambah
wawasan dan pengalaman apa saja upaya guru pendidikan agama Islam di SMP
Islam Darussa’adah Poncokusumo dalam mengembangkan kecerdasan emosional
dan spiritual siswa dan mengetahui faktor apa saja yang mampu mendukung dan
menghambat proses pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual siswa di
SMP Islam Darussa’adah Poncokusumo.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dilakukan dengan jenis
penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode observasi, yaitu suatu metode pengamatan dan pencatatan secara
sistematika terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian, metode wawancara,
yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data apabila peneliti ingin
mengetahui hal–hal dari responden yang lebih mendalam, dan metode dokumentasi,
yaitu metode untuk mendapatkan data dan informasi yang berupa catatan atau
gambar yang terkait dengan masalah yang diteliti baik itu berupa catatan, laporan–
laporan, agenda dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, kepala sekolah SMP Islam Darussa’adah berusaha
dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa agar menjadi
siswa yang berkualitas dan mampu berguna bagi masyarakat serta bangsa, dengan
mengadakan apel pagi sebelum masuk kelas dengan memberi nasehat, motivasi,
dan membaca doa sebelum belajar bersama–sama, serta melakukan sholat tasbih
setiap 1 bulan sekali, dan memotivasi para guru serta karyawan SMP Islam
Darussa’adah untuk bekerja sama dalam membentuk siswa agar mempunyai
akhlakul karimah.
Dan berdasarkan upaya–upaya guru pendidikan agama Islam yang peneliti
temukan dan peneliti simpulkan dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan
spiritual pada siswa SMP Islam Darussa’adah adalah guru selalu memotivasi siswa,
guru selalu menasehati siswa, guru menggunakan metode hafalan dalam menguji
kecerdasan emosional dan spiritual, dan guru menceritakan kisah orang sholeh
tentang kesabaran dan syukur, dan memberikan pertanyaan kepada siswa.
Faktor–faktor yang mendukung pengembangan kecerdasan emosional dan
spiritual siswa SMP Islam Darussa’adah adalah siswa selalu mendapatkan
motivasi, siswa selalu dilatih dalam kedisiplinan serta berdoa bersama disetiap apel
pagi sebelum masuk kelas, lingkungan sangat indah sejuk, mempunyai masjid yang
luas, gedung yang bagus, dan peserta didik yang mempunyai sifat toleransi serta
telah terbiasa dalam kegiatan agama. Adapun faktor penghambat dalam
pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual SMP Islam Darussa’adah
adalah siswa sulit dalam beradaptasi dengan teman, siswa belum terbiasa dengan
pendidikan di pesantren, usia siswa yang masih dini sangat mudah terpengaruh oleh
temannya.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran–saran yakni tentang bagaimana
langkah kedepan dari SMP Islam Darussa’adah adalah hendaknya kepala sekolah
membuat program pengarahan terhadap siswa dalam pengenalan kegiatan sekolah
maupun kegiatan pesantren, agar siswa lebih mudah dalam beradaptasi serta
mengetahui hal–hal apa yang harus dimiliki dan dipersiapkan oleh siswa. Dan para
guru serta karyawan mempertahankan dan meningkatkan kualitas untuk mendidik
peserta didik baik dalam menasehati, memotivasi bahkan dalam metode
pembelajaran agar para peserta didik mempunyai wawasan maupun pengalaman
yang lebih luas. Agar SMP Islam Darussa’adah mampu mewujudkan pembinaan
insan akademis yang berkarakter, intelektual, qur`ani, berakhlak al-karimah,
spritual, menguasai IPTEK demi mewujudkan generasi bermartabat dan
bermanfaat.