Analisis Profitabilitas dan Nilai Tambah Pada UMKM Agronusa Mushroom di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu (Studi Kasus pada Keripik Cabai dan Keripik Brokoli)
Abstract
Produk Holtikultura memiliki masa simpan yang lebih lama apabila diolah menjadi bentuk olahan yang lebih bervariasi, sehingga nilai tambahnya menjadi lebih besar, dengan demikian adanya UMKM merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan agribisnis tanaman holtikultura memiliki potensi sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Pengolahan cabai merah besar dan brokoli menjadi produk turunan berupa keripik menggunakan input yang berbeda pada proses pengolahan, sehingga menghasilkan nilai tambah dan keuntungan yang berbeda pada masing-masing produk. Selain itu permasalahan yang ada adalah belum adanya pencatatan yang tersistematis terhadap data keuangan dan administrasi perusahaan sehingga perlu dilakukan adanya analisis profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit yang dihitung dengan selisih antara hasil penjualan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Menganalisis besarnya nilai profitabilitas yang dihasilkan dari keripik cabai merah besar dan keripik brokoli. 2) Menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh UMKM Agronusa Mushroom. 3) Mengetahui jenis keripik yang memiliki profitabilitas dan nilai tambah tertinggi.
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu di UMKM Agronusa Mushroom Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, responden pada penelitian ini berasal dari pihak perusahaan terutama pemilik perusahaan atau pelaku usaha yang berperan sebagai key informant dan karyawan pada UMKM Agronusa Mushroom. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara kepada key informan yaitu pemilik usaha dan karyawan, observasi, diskusi serta laporan perusahaan. Analisis data menggunakan analisis profitabilitas dengan dihitung nilai (Break Event Point (BEP), Margin Of Safety (MOS) dan Marginal Income Ratio (MIR), Analisis nilai tambah dengan metode Hayami dan analisis uji independent samples t test.
Hasil analisis data profitabilitas menunjukkan tingkat profitabilitas keripik cabai yang diperoleh UMKM Agronusa Mushroom adalah sebesar 54,42%. Hal ini menunjukkan bahwa apabila usaha tersebut mampu menjual seluruh hasil produksi, maka laba atau profit yang akan diperoleh adalah sebesar 54,42%. Sedangkan tingkat profitabilitas keripik brokoli yang diperoleh oleh UMKM Agronusa Mushroom adalah sebesar 44,07%. Hal ini menunjukkan bahwa apabila usaha tersebut mampu menjual seluruh hasil produksi, maka laba atau profit yang akan diperoleh adalah sebesar 44,07%.
Analisis nilai tambah dengan metode Hayami menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan 100 kg cabai menjadi keripik adalah sebesar Rp 85.520,00/kg. Rasio nilai tambah yang didapatkan pada UMKM keripik cabai termasuk dalam kategori nilai tambah tinggi yaitu 64,80% yang menunjukkan bahwa nilai tersebut di atas 15-40%. Sedangkan nilai tambah untuk keripik brokoli yang diperoleh dari pengolahan 300 kg brokoli menjadi keripik adalah sebesar Rp 84.110,00/kg. Rasio nilai tambah yang didapatkan sebesar 73,14% yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih dari 40% dan merupakan kategori tinggi.
Berdasarkan hasil analisis uji independent samples t test nilai Sig(2 tailed) >0,05 artinya H0 diterima dan H1 ditolak maka tidak ada perbedaan rata-rata nilai profitabilitas dan nilai tambah pada keripik cabai dan keripik brokoli. Artinya keripik cabai dan keripik brokoli memiliki nilai profitabilitas dan nilai tambah yang sama-sama tinggi.
Saran dari penelitian ini adalah : 1) Untuk UMKM Agronusa Mushroom perlu menambahkan produk baru yaitu keripik buah yang dapat membantu meningkatkan pangsa pasar dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu produk atau dua produk saja. Hal ini dapat memberikan kestabilan pada tingkat penjualan dan mempertahankan serta meningkatkan nilai MOS. Perusahaan bisa lebih memperhatikan efisiensi produksi dan penerimaan income agar bisa dilakukan analisis nilai tambah dari berbagai harga bahan baku, apabila harga bahan baku naik dibatas berapa perusahaan bisa menerima pesanan. Apabila harga bahan baku naik perusahaan bisa bermitra dengan petani untuk kesepakatan harga dan tetap menerima permintaan. 2) Pada penelitian selanjutnya bisa meneliti dari berbagai simulasi harga bahan baku karena bahan baku cabai yang fluktuatif akan berpengaruh juga terhadap nilai tambah produk. Pada penelitian selanjutnya bisa meneliti produk lain dari UMKM Agronusa Mushroom. 3) Pada penelitian ini ada kelemahannya yaitu mengukur dengan bahan baku berbeda cabai 100 kg dan brokoli 300 kg, keuntungan perusahaan lebih besar pada keripik brokoli karena volume bahan bakunya besar. Sehingga perlu penelitian lanjutan untuk menentukan keuntungan apabila volume bahan baku yang digunakan sama atau bahan baku yang digunakan lebih kecil.
Kata Kunci : Analisis, Profitabilitas dan Nilai Tambah, UMKM Agronusa Mushroom, Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu