Analisis Strategi Pengembangan Agrowisata Desa Wisata Jambu di Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri
Abstract
Pengembangan agrowisata merupakan kegiatan yang seharusnya berdampak positif secara ekonomi masyarakat sekitar dan mendorong bertahannya budaya tradisional serta mendukung pelestarian lingkungan. Namun pada kenyataannya masih banyak permasalahan yang perlu diselesaikan, sebagai contohnya masalah yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya permasalahan perawatan pada fasilitas yang tersedia di Desa Wisata Jambu, kurangnya pengelolaan lahan, dan penurunan ulasan pada google maps. Hal seperti ini dapat menjadikan pengunjung kecewa dan segan untuk datang kembali. Terlebih lagi adanya pariwisata disekitar dengan konsep yang hampir sama dengan Desa Wisata Jambu membuat persaingan semakin ketat sehingga pengelola hasus memiliki strategi yang tepat untuk mengembangkan Agrowisata dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki agar dapat menarik banyak pengunjung sehingga dapat menambah pendapatan dan keuntungan bagi pengelola agrowisata maupun masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang dimiliki Desa Wisata Jambu serta mengetahui strategi pengembangan pada Desa Wisata Jambu.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang berfokus pada suatu kasus untuk diamati dan dianalisis secara cermat terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan kasus sehingga didapat kesimpulan yang akurat. Penelitian ini memilih tempat di Desa Wisata Jambu yang terletak di Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposif) berdasarkan observasi langsung dengan didasari atas pertimbangan kesesuaian dengan topik pada penelitian ini. waktu penelitian dilakukan dari November sampai dengan Desember 2023. Sampel pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sampel internal dan eksternal. Sampel eksternal merupakan pengunjung dan masyarakat sekitar yang berdampak langsung, metode yang digunakan untuk menentukan sampel ekternal yaitu dengan metode non probability sampling dengan teknik accidental sampling. sedangkan pada sampel internal merupakan owner dan perwakilan dari masing masing tim dengan menggunakan teknik purposive. Ukuran sampel dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah indikator dengan 5. Pada penelitian ini melibatkan 20 indikator, sehingga penelitian ini menggunakaan 100 responden. Total 100 responden yang diambil dari 93 sampel eksternal sebanyak 90 responden dari pengunjung dan 3 dari masyarakat sekitar.responden lainnya diambil dari sampel internal yaitu owner dan perwakilan dari masing-masing tim. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder, data sekunder yang digunakan berupa artikel jurnal, buku, catatan internal dan publikasi pemerintah. Sedangkan data primer menggunakan observaasi, wawancara dengan menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode analisis SWOT dan matriks EFE dan IFE.
Hasil analisis EFAS dan IFAS yang berada diantara nilai 3,0 – 0,4 memiliki posisi eksternal dalam perusahaan yang baik dan merespon kuat terhadap peluang
dan ancaman. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan ini didapatkan total skor peluang lebih besar dari total skor ancaman. Hal ini dapat diartikan bahwa Agrowisata Desa Wisata Jambu mampu menghadapi ancaman dengan peluang yang dimiliki Agrowisata Desa Wisata Jambu sendiri. Selanjutnya nilai total skor yang diperoleh dari masing-masing faktor dapat dirinci dengan nilai total IFAS sebesar 1,00 dan nilai total EFAS sebesar 0,83. Nilai total IFAS diperoleh dari selisih antara nilai total kekuatan (Strengths) dikurangi nilai total kelemahan (weaknesses) menghasilkan nilai sebesar 2,18 – 1,-18 = 1,00. Sedangkan nilai total EFAS diperoleh dari selisih nilai total peluang (opportunity) dikurangi dengan nilai total ancaman (threats) menghasilkan nilai sebesar 2,32 – 1,49 = 0,83. Dari tabel perangkingan dapat disimpulkan bahwa strategi yang memiliki nilai paling besar yaitu Strategi I dengan nilai TAS sebesar 8,00, kemudian pada rangking 2 terdapat Strategi II dengan nilai TAS sebesar 7,69, setelahnya terdapat Strategi IV dengan nilai TAS sebesar 7,02, dan pada peringkat terakhir terdapat strategi III dengan nilai TAS sebesar 6,92 Pada penelitian ini memprioritaskan Strategi I dengan memanfaatkan strategi yang menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan pelung. Strategi ini dapat berupa mempertahankan kualitas produk, memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung, lebih menjaga fasilitas yang dimiliki, meningkatkan kerjasama dengan intansi pendidikan maupun non pendidikan, dan lebih memanfaatka lahan lebih baik lagi.
Saran yang diberikan penulis meliputi : Bagi Agrowisata Desa Wisata Jambu penulis menyarankan agar Desa Wisata Jambu mempertahankan kualitas produk yang segar, dan memberikan pelayanan yang tanggap, pelayanan yang baik dengn memberikan informasi kepada konsumen bahwa harga sebanding dengan kualitas yang didapat, serta menjaga fasilitas yang dimiliki seperti gazebo, mushola dan toilet. Pengelolaan lahan dengan memanfaatkan lahan untuk wahana anak anak ataupun spot foto untuk menarik pengunjung, menerima kritik dan saran yang diberikan konsumen mengenai kebersihan, area makan dan alat makan, serta pemberian papan nama dan melakukan kerjasama dengan intansi pendidikan sebagai pembelajaran diluar sekolah maupun non pendidikan seperti kelompok PKK unutk pemberdayaan ataupu pelatihan budidaya tanaman serta bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan faktor internal dan eksternal sebagai berikut : Kegiata budidaya sesuai SOP, memiliki pasar tetap, memiliki banyak jenis komoditi budidaya, menjadi pusat pelatihan pertanian, peluang kerjasama dengan pihak lain, persaingan pasar yang semakin meningkat, rendahnya minat masyarakat dengan buah yang berkualitas tinggi dengan harga yang tinggi.
Kata Kunci : Analisis, Strategi Pengembangan, Agrowisata Desa Wisata Jambu, Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri