Show simple item record

dc.contributor.authorRamli, M. Nawawi
dc.date.accessioned2024-05-21T03:01:20Z
dc.date.available2024-05-21T03:01:20Z
dc.date.issued2024-02-16
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9582
dc.description.abstractTanaman kangkung (Ipomoea reptans Poir.) memiliki peranan penting dalam ketahanan pangan Indonesia, sebagai salah satu sayuran konsumsi favorit dengan harga relatif murah dan kandungan gizi yang baik. Namun, masih terdapat tantangan dalam peningkatan produksi dan efisiensi budidaya kangkung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknologi budidaya tradisional yang masih banyak digunakan petani dapat menjadi hambatan dalam mencapai hasil panen optimal. Biosaka diketahui dapat meningkatkan produktivitas tanaman, dengan penggunaannya dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50-90%, juga pada berbagai pertimbangan yang ditawarkan akan dampak positif dengan penggunaan elisitor biosaka ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh penggunaan biosaka terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas tanaman kangkung dengan perbandinan penggunaan pupuk kimia Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari lima level perlakuan, yaitu : K1 (NPK 75kg/ha, sp-36 100kg/ha), K2 (Biosaka 3ml/liter dengan interval 5 hari sekali), K3 (Biosaka 3ml/liter + NPK 18.75kg/ha, sp-36 25kg/ha), K4 (Biosaka 3ml/liter + NPK 37.5kg/ha, sp-36 50kg/ha), dan K5 (Biosaka 3ml/liter + NPK 56.25kg/ha, sp-36 75kg/ha). Setiap perlakuan terdapat 3 ulangan dengan setiap ulangan terdapat 5 sampel tanaman sehingga total terdapat 75 polybag tanaman. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata antara perlakuan proporsi Biosaka dan pupuk kimia terhadap hasil variabel pertumbuhan dengan parameter tinggi tanaman dengan rata-rata 38,67 cm, namun tidak berpengaruh nyata terhadap parameter lainnya. Berpengaruh nyata terhadap variabel hasil pada parameter bobot segar total tanaman dengan rata-rata 198,6 gram, parameter bobot segar konsumsi dengan rata-rata 39,5 gram, parameter bobot kering total tanaman dengan rata-rata 6,8 gram, parameter bobot kering konsumsi dengan rata-rata 4,1 gram. Berpengaruh nyata terhadap variabel kualitas pada parameter kandungan vitamin c dengan rata-rata 35,2 ml/g, parameter kandungan total padatan terlarut deengan rata-rata 2 obrix, namun tidak berbeda nyata pada parameter kandungan khlorofil. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Biosaka efektif digunakan untuk mengurangi 50% penggunaan pupuk kimia pada parameter berat segar total tanaman pada K4 (Biosaka 3ml/liter + NPK 37.5kg/ha, sp-36 50kg/ha) dengan rata-rata 198,6 gram, namun menunjukkan tidak efektif sebagai pengganti pupuk kimia. Kata Kunci : Aplikasi, Proporsi Biosaka dan Pupuk Kimia, Pertumbuhan, Hasil dan Kualitas Kangkung Darat (Ipomoea reptans poir.)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAplikasien_US
dc.subjectProporsi Biosakaen_US
dc.subjectPupuk Kimiaen_US
dc.subjectPertumbuhanen_US
dc.subjectHasil dan Kualitas Kangkung Darat (Ipomoea reptans poir.)en_US
dc.titleAplikasi Proporsi Biosaka dan Pupuk Kimia terhadap Pertumbuhan, Hasil tan Kualitas Kangkung Darat (Ipomoea reptans poir.)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record