Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Probolinggo pada Pemberian Pupuk Biokomplek dan POC terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Kafabihi, Abdulloh
dc.date.accessioned 2024-06-24T06:05:32Z
dc.date.available 2024-06-24T06:05:32Z
dc.date.issued 2024-02-05
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9759
dc.description.abstract Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang strategis dan bernilai ekonomi tinggi. Tingkat konsumsi bawang merah di Indonesia terus meningkat. Permintaan bawang merah akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat karena adanya pertambahan jumlah penduduk semakin berkembangnya industri produk olahan berbahan baku bawang merah (bawang goreng, bumbu masak) dan pengembangan pasar. Pupuk biokomplek merupakan campuran pupuk organik dan anorganik yang bersifat ramah lingkungan, lebih higenis, mengandung unsur hara makro essensial seperti karbon (C), kallium (K), nitrogen (N), phospat (P) dan unsur hara lainnya seperti mangan (Mn), Zinc (Zn), tembaga (Cu), dan boron (B) selain itu juga mengandung hormon pertumbuhan seperti auksin, sitokinin yang dibutuhkan oleh tanaman dari fase vegetatif awal hingga fase generative. Pupuk organik cair adalah larutan hasil pembusukan bahan-bahan organik seperti sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang memiliki lebih dari satu unsur. Keunggulan dari pupuk organik cair adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah terhadap pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat. Pemanfaatan pupuk cair yang terbuat dari larutan hasil pembusukan serasah tanaman yang digunakan untuk memperbaiki defisiensi hara. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dimana faktor pertama adalah dosis pupuk biokomplek (B) dengan dosis berbeda yaitu: B0 (tanpa pupuk), B1 (10 ton/ha), B2 (15 ton/ha), B3 (20 ton/ha). Faktor kedua pupuk mikro (M) dengan dosis berbeda yaitu: M0 (tanpa pupuk), M1 (10 ml/L), M2 (15 ml/L), M3 (20 ml/L). Total terdapat 16 perlakuan dan diulang 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% (ANOVA). Jika terdapat pengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT 5%. Parameter pengamatan yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, berat umbi per rumpun, hasil ton per hektar. Pemberian pupuk biokomplek dan pupuk mikro POC Nasa dengan dosis yang berbeda memberikan pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Perlakuan B2M2 merupakan perlakuan terbaik pada parameter pengamatan tinggi tanaman yaitu 42.28 cm, jumlah daun dengan rata-rata terbaik yaitu 39.75 helai, jumlah umbi dengan rata-rata terbaik yaitu 10.75 biji, berat umbi per rumpun dengan rata-rata terbaik yaitu 54.33 g, hasil ton per hektar dengan rata-rata terbaik yaitu 13.61 ton/ha.   Kata Kunci : Respon, Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.), Varietas Bima Probolinggo, Pemberian Pupuk Biokomplek, POC, Pertumbuhan dan Hasil en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Respon en_US
dc.subject Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) en_US
dc.subject Varietas Bima Probolinggo en_US
dc.subject Pemberian Pupuk Biokomplek en_US
dc.subject POC en_US
dc.subject Pertumbuhan dan Hasil en_US
dc.title Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Probolinggo pada Pemberian Pupuk Biokomplek dan POC terhadap Pertumbuhan dan Hasil en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account