Show simple item record

dc.contributor.authorKarang, Rakha Rasyid Putra
dc.date.accessioned2024-07-15T07:28:34Z
dc.date.available2024-07-15T07:28:34Z
dc.date.issued2024-04-18
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/9827
dc.description.abstractMenurut Kementerian Pertanian, penurunan lahan pertanian mencapai 650.000 hektar setiap tahun, sementara masalah kesuburan tanah menantang pertanian konvensional. Polusi lingkungan oleh sampah dan limbah cair menyulitkan petani dalam memperoleh lahan subur. Pemerintah mendorong urban farming sebagai upaya membangun ketahanan pangan, terutama dengan memanfaatkan lahan perkotaan. Hidroponik dianggap sebagai solusi alternatif untuk kekurangan lahan, terutama di kota-kota. Salah satu metode yang paling sederhana dan efektif adalah sistem hidroponik wick yang menggunakan sumbu untuk mengangkut nutrisi tanaman. Metodologi penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 12 September 2023 hingga 9 Februari 2024 di Rumah Hidroponik, Jl. Tlogojoyo No.63, Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan berbagai alat seperti penggaris, timbangan analitik, sprayer, gelas ukur, dan lainnya, serta sistem hidroponik wick yang terdiri dari beberapa komponen seperti Tandon, IoT Modul, ESP32 DevKit V1, Pompa air, dan lainnya. Percobaan dibagi menjadi dua perlakuan: P1 menggunakan hidroponik wick tanpa IoT dan P2 menggunakan hidroponik wick berbasis mikrokontroler IoT. Penelitian dilakukan dengan 5 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 10 tanaman. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji T pada taraf signifikansi 5% untuk mengetahui perbedaan respon tanaman sawi terhadap kedua sistem. Hipotesis nol (H0) menyatakan bahwa kedua sistem memiliki pengaruh yang sama, sementara hipotesis alternatif (H1) menyatakan bahwa kedua sistem memiliki pengaruh yang berbeda.). Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil hidroponik non-IoT cenderung lebih baik daripada hidroponik berbasis IoT. Hal ini disebabkan oleh stabilitas ppm pada model non-IoT yang lebih tinggi, dibandingkan dengan model IoT. Desain mikrokontroler dalam penelitian ini belum mampu mengontrol ppm seperti yang diharapkan, kemungkinan karena fokus pada stabilitas IoT pada tandon utama saja. Implementasi alat ini juga terhambat oleh ketidakstabilan listrik dan jaringan internet yang belum memadai. Diperlukan persyaratan yang baik seperti konektivitas internet yang baik, sensor yang akurat, dan listrik yang stabil untuk meningkatkan kinerja sistem hidroponik berbasis IoT. Pengembangan sistem ini harus mempertimbangkan integrasi sensor dan aktuator serta penggunaan daya yang rendah. Kemampuan pemantauan jarak jauh dan penggunaan aplikasi seluler juga merupakan fitur penting yang perlu dipertimbangkan. Kata Kunci : Aplikasi, Pengontrol Nutrisi Otomatis, Budidaya Tanaman Sawi (Brassica chinensis L.), Hidroponik System Wick.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAplikasien_US
dc.subjectPengontrol Nutrisi Otomatisen_US
dc.subjectBudidaya Tanaman Sawi (Brassica chinensis L.)en_US
dc.subjectHidroponik System Wicken_US
dc.titleAplikasi Pengontrol Nutrisi Otomatis pada Budidaya Tanaman Sawi (Brassica chinensis L.) Menggunakan Hidroponik System Wicken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record