Analisis Strategi Pemasaran Tepung Tapioka (Studi Kasus : UD. Penepung dari Bahan Singkong di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek)
Abstract
Strategi Pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan untuk merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah ditentukan dengan cara menjaga dan mengupayakan adanya keserasian antar berbagai tujuan yang ingin dicapai, kemampuan yang dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi dipasar produknya. Keserasian seperti ini memang perlu dijaga, namun tidak tertutup kemungkinan untuk berubah dan diperbaiki bilamana lingkungan pemasaran yang dihadapi mengalami perubahan. Dengan demikian, strategi pemasaran harus bersifat dinamis, fleksibel, dan memiliki kelayakan untuk dilaksanakan (Adisaputro, 2019).
Sedangkan menurut UD. Penepung dari Bahan Singkong strategi pemasaran merupakan suatu tindakan terukur yang bertujuan agar produk perusahaan dikenal masyarakat luas dan juga merupakan seperangkat langkah bisnis yang telah digabungkan pada tingkat presentasi produk untuk menarik konsumen untuk membeli sebuah produk. Tidak hanya menarik konsumen untuk memasukan produk ke dalam keranjang, strategi pemasaran juga memastikan pembeli mengenal produk yang ditawarkan, memverifikasi, dan mengulangi pembelian produk.
Strategi pemasaran yang komprehensif mencakup 4P, yaitu: product, price, place dan promotion. Dari sini dapat diketahui bahwa ruang lingkup strategi pemasaran mulai dari proses pembentukan produk hingga ke pasar sasaran, yang juga mempengaruhi harga produk (price) serta produk yang akan dipasarkan dimana dan dari media apa dari situ konsumen akan mengenali produk UD. Penepung dari Bahan Singkong.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis faktor internal pemasaran dan faktor eksternal pemasaran pada produk tepung tapioka di UD. Penepung dari Bahan Singkong di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, (2) Menganalisis strategi pemasaran di UD. Penepung dari Bahan Singkong di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara melalui kuisioner. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive (sengaja). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yaitu berdasarkan kebetulan siapa saja yang secara kebetulan membeli di UD. Penepung dari Bahan Singkong di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 25 responden terdiri dari 15 pegawai dan 10 konsumen denganpersyaratan masyarakat yang mengonsumsi di UD. Penepung dari Bahan Singkong di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Untuk analisis data menggunakan analisis matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary), matriks EFAS (External Factor Analysis Summary), matriks IE (Internal Eksternal), analisis SWOT.
Berdasarkan analisis IFAS, kekuatan utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,48 yaitu menjual produk tepung tapioka yang berkualitas dan harga yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen dengan skor 0,52. Adapun kelemahan utama dari UD. Penepung dari Bahan Singkong berdasarkan hasil matriks IFAS adalah konsumen tidak mendapatkan diskon dengan skor 0,44. Sedangkan berdasarkan analisis EFAS yaitu peluang utama perusahaan dengan skor sebesar 0,80 adalah permintaan pasar yaang meningkat. Sedangkan untuk ancaman adalah persaingan usaha yang mempengaruhi pendapatan dengan skor 0,76 dan kondisi ekonomi sangat berpengaruh dengan skor 0,88.
Berdasarkan hasil analisis matriks IE yang telah dihitung, maka menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran I, yaitu growth and build (tumbuh dan kembangkan). Analisis SWOT menghasilkan sebelas alternatif strategi dan prioritas strategi alternatif terpilih yang tepat untuk direkomendasikan
dapat diterapkan pada posisi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk).
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah 1.) UD. Penepung dari Bahan Singkong disarankan menciptakan hak merk perusahaan sendiri agar mempunyai brand image sendiri, sehingga dapat meningkatkan penjualan dan dapat menarik banyak konsumen untuk membeli produk tepung tapioka. 2.) Perusahaan disarankan mempertahankan kerjasama dengan mitra maupun pemasok dengan memberikan pelayanan yang baik dan memberikan harga khusus. Hal tersebut bertujuan agar usaha berjalan secara kontinyu. Usaha yang berjalan kontinyu menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengatur dengan baik kondisi internal dan ekternal perusahaan, dimana dalam menjalankan aktivitas perusahaan dengan baik. 3.) UD. Penepung dari Bahan Singkong disarankan untuk meningkatkan strategi peneterasi pasar seperti penyesuaian harga, meningkatkan penggunaan barang agar semakin banyak orang yang menggunakan didaerah tersebut.
Kata Kunci : Analisis, Strategi Pemasaran, Tepung Tapioka