Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick untuk Meningkatkan Critical Thinking dan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas VIII SMP PGRI 2 Tirtoyudo
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh faktor rendahnya kemampuan critical thinking dan pemecahan masalah peserta didik. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi dan analisis pendahuluan yang telah dilakukan terhadap guru matematika dan peserta didik di SMP PGRI 2 Tirtoyudo, guru serta peserta didik setuju akan adanya penerapan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Penerapan model pembelajaran dapat mempermudah dalam menjelaskan materi serta menarik perhatian peserta didik agar lebih aktif dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil materi relasi dan fungsi untuk kelas VIII SMP PGRI 2 Tirtoyudo. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Talking Stick yang bertujuan untuk membuat suasana kelas lebih aktif, sehingga peserta didik lebih memahami materi relasi dan fungsi. Pembelajaran yang menggunakan model Talking Stick ini, peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok dengan anggota kelompok terdiri 2 orang. Faktor rendahnya kemampuan critical thinking dan kemampuan pemecahan masalah disebabkan karena proses pembelajaran masih bertumpu pada guru. Peserta didik cenderung pasif dan juga kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru. Peserta didik juga hanya berpatokan pada contoh soal yang diberikan guru, sehingga peserta didik hanya mampu mengerjakan tipe soal yang sama dengan contoh soal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan, hasil peningkatan kemampuan critical thinking dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik menggunakan model Talking Stick pada materi relasi dan fungsi kelas VIII SMP PGRI 2 Tirtoyudo.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP PGRI 2 Tirtoyudo yang berjumlah 25 peserta didik. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi kegiatan guru, observasi kegiatan peserta didik, catatan lapangan, dan wawancara. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes setiap akhir siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya melalui penerapan pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan critical thinking dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Hal ini dapat dilihat peningkatan hasil analisis data setiap siklus: (1) hasil tes kemampuan critical thinking siklus I diperoleh persentase ketuntasan 56% dengan rata-rata kelas 77,4 dan mengalami peningkatan persentase ketuntasan menjadi 80% dengan rata-rata kelas 86,96 pada siklus II; (2) hasil tes kemampuan pemecahan masalah siklus I diperoleh persentase ketuntasan 60% dengan rata-rata kelas 78,8 dan mengalami peningkatan persentase ketuntasan menjadi 88% dengan rata-rata 88,4 pada siklus II; (3) hasil observasi kegiatan peserta didik pada siklus I mencapai 54,2% dan pada siklus II mengalami peningkatan 29,7% sehingga persentase kegiatan peserta didik mencapai 83,9%. Sedangkan hasil observasi kegiatan guru pada siklus I mencapai 65,1% dan pada siklus II mengalami peningkatan 17,72% sehingga persentase mencapai 82,82%; (4) hasil wawancara siklus I mencapai 66,67% peserta didik merasa senang menggunakan model pembelajaran Talking Stick kemudian setelah tindakan siklus II mengalami peningkatan mencapai 100% peserta didik merasa senang dengan model Talking Stick. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan critical thinking dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi relasi dan fungsi kelas VIII SMP PGRI 2 Tirtoyudo.
Kata Kunci : Kemampuan Critical Thinking, Kemampuan Pemecahan Masalah, Talking Stick, Relasi dan Fungsi