Analisis Efisiensi Usahatani Cabai Merah di Desa Junrejo Kecamatan Junrejo
Abstract
Cabai merah merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia bagi Kementrian Pertanian karena sangat dibutuhkan oleh rumah tangga. cabai merah mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga pengembangan komoditas cabai merah memiliki prospek pasar yang sangat menarik. Cabai merah juga merupakan komoditas penting bagi perekonomian petani dan Indonesia. Cabai termasuk salah satu bahan pangan yang mempunyai harga sangat berfluktuasi. Fluktuasi harga cabai merah dapat disebabkan oleh besarnya jumlah penawaran dan besarnya jumlah permintaan. Dalam sisi konsumsi, cabai merah menjadi salah satu bumbu masakan yang harus ada pada menu masakan. Sehingga cabai merah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.
Produksi cabai merah di Kecamatan Junrejo pada tahun 2022 sebanyak 1023,7 ton dengan luas panen sebesar 70 ha. Pada tahun 2022 produktivitas cabai merah mengalami penurunan sebesar 3,59 ton/ha dari tahun 2021. Salah satu kendala yang dihadapi petani cabai merah di Desa Junrejo adalah ketika musim panen harga cenderung berfluktuasi sehingga tingkat keuntungan petani juga tidak pasti tergantung harga jual hasil panen cabai merah. Selain itu, faktor cuaca yang tidak menentu dan hama tanaman yang mengancam sewaktu-waktu menjadi alasan produksi cabai merah cepat rusak dan tingkat panen turun. Selain faktor cuaca dan hama tanaman yang mengancam, ada beberapa faktor produksi yang diduga mempengaruhi produktivitas cabai merah antara lain luas lahan, penggunaan benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Pemanfaatan faktor produksi yang tepat mampu meningkatkan efisiensi dan berpengaruh terhadap pendapatan petani. Peningkatan produktivitas akan mempengaruhi penerimaan dan pendapatan yang diperoleh petani.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi usahatani cabai merah di Desa Junrejo, dan menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi keuntungan usahatani cabai merah di Desa Junrejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2024 di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut mampu memproduksi cabai merah karena wilayahnya yang cocok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling bejumlah 50 petani. Kriteria petani yang menjadi responden adalah petani cabai merah yang sedang melakukan usahatani cabai merah ataupun pernah melakukan usahatani cabai merah di Desa Junrejo. Dalam mencapai tujuan penelitian dilakukan beberapa analisis dengan metode berbeda. Adapun analisis efisiensi usahatani dilakukan dengan analisis R/C ratio, BEP harga dan BEP produksi. Menggunakan analisis fungsi keuntungan cobb douglas regresi linier berganda dalam mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi keuntungan usahatani cabai merah dengan menggunakan software SPSS versi 29.
Berdasarkan hasil analisis efisiensi usahatani cabai merah menunjukkan bahwa nilai R/C ratio yang diperoleh sebesar 3,10 artinya R/C ratio > 1 sehingga dapat disimpulkan usahatani cabai merah efisien dan layak untuk diusahakan. Total hasil produksi cabai merah yang diperoleh petani sebanyak 5670,22 Kg dengan rata-rata harga jual Rp 41.342/Kg. Besarnya nilai BEP harga
Rp 13.345/Kg dan BEP produksi sebanyak 1830 Kg. Berdasarkan uji F bahwa adanya pengaruh secara simultan yang signifikan dari semua variabel independen yang meliputi biaya luas lahan, biaya benih, biaya pupuk KNO3, biaya NPK grower, biaya NPK mutiara, biaya pestisida, biaya tenaga kerja terhadap keuntungan usahatani cabai merah. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,975 atau 97,5% menunjukkan bahwa variabel biaya luas lahan, biaya benih, biaya pupuk KNO3, biaya NPK grower, biaya NPK mutiara, biaya pestisida, biaya tenaga kerja dapat mempengaruhi keuntungan usahatani cabai merah. Sedangkan berdasarkan uji t menunjukkan bahwa variabel biaya benih (X2), biaya pupuk KNO3 (X3), biaya NPK mutiara (X5), dan biaya pestisida (X6) berpengaruh nyata atau signifikan terhadap keuntungan usahatani cabai merah, sedangkan variabel biaya luas lahan (X1), biaya NPK grower (X4), dan biaya tenaga kerja (X7) tidak berpengaruh nyata atau tidak signifikan terhadap keuntungan usahatani cabai merah. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
ln π = -2,250 – 0,782lnX1 + 0,783 lnX2 + 1,457lnX3 – 0,032lnX4 – 0,976lnX5 + 0,741lnX6 + 0,044lnX7
Dari tabel coefficients dalam persamaan regresi dapat diketahui jika variabel independen biaya luas lahan (X1), biaya benih (X2), biaya KNO3 (X3), biaya NPK grower (X4), biaya NPK mutiara (X5), biaya pestisida (X6), biaya tenaga kerja (X7) dianggap konstan atau bernilai nol, maka keuntungan usahatani sebesar -2,250.
Saran yang dapat diberikan kepada petani, untuk meningkatkan keuntungan usahatani cabai merah di Desa Junrejo sebaiknya mengurangi penggunaan biaya pupuk NPK grower dan biaya NPK mutiara, dan meningkatkan penggunaan biaya benih, biaya pupuk KNO3 dan biaya pestisida. Dengan hal ini, petani diharapkan menerima keuntungan usahatani cabai merah yang tinggi. Bagi penelitian selanjutnya, disarankan dapat menambah variabel independen yang digunakan seperti harga jual cabai merah, jumlah produksi cabai merah yang dihasilkan, dan varietas cabai merah yang digunakan.
Kata Kunci : Analisis, Efisiensi, Usahatani Cabai Merah, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo