Responsi Wisatawan pada Petik Buah Naga Guna Mendukung Objek Wisata di Desa Wringinpitu Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Pariwisata merupakan kegiatan yang bertujuan menyajikan jasa pariwisata, menyediakan daya Tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain terkait bidang pariwisata,pariwisata merupakan industry besar yang berkembang pesat di bumi pertiwi sebab di dukung oleh daya Tarik Masyarakat dan wisata yang bersifat alami maupun buatan.Indonesia memiliki banyak potensi wisata seperti alam yang indah,hutan,gunung,laut,sungai,sawah,pantai dan lain sebagainya,serta kaya akan kebudayaan yang masih di lestarikan hingga kini. Petik buah naga adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata. Di Indonesia, terdapat beberapa daerah yang menjadi sentra penghasil buah naga, seperti Banyuwangi, Klaten, Malang, dan Mojokerto. Petik buah naga merupakan salah satu jenis wisata yang sedang populer di Indonesia. Petik buah naga menawarkan pengalaman langsung kepada wisatawan untuk memetik buah naga langsung dari pohonnya. Pengunjung dapat merasakan sensasi memetik buah naga sendiri dan merasakan kesegarannya. Selain itu, pengunjung juga dapat belajar tentang cara menanam dan merawat tanaman buah naga. Petik buah naga umumnya tersedia di daerah-daerah yang menjadi sentra penghasil buah naga. Namun permasalahan yang terjadi pada wisata petik buah naga saat ini ada beberapa tanggapan negatif dari wisatawan terhadap destinasi petik buah naga , yaitu ketersediaan buah naga di objek wisata petik buah naga di Banyuwangi ini bervariasi tergantung pada musim. Pada musim panen, buah naga tersedia dalam jumlah 20%. Namun, pada musim tidak panen buah naga tersedia dalam jumlah yang terbatas. Hal ini dapat membuat wisatawan kecewa jika berkunjung pada saat musim tidak panen. Selain itu pengelolaan objek wisata petik buah naga di Banyuwangi ini perlu ditingkatkan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor internal yang meliputi motivasi, sikap dan kepribadian serta faktor external yang meliputi daya tarik wisata, infrastruktur, promosi yang mempengaruhi respon wisatawan terhadap objek wisata petik buah naga dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tanggapan konsumen wisatawan terhadap wisata petik buah naga yang meliputi variabel (X1 Lokasi), (X2 Fasilitas ), (X3 Infrastruktur), (X4 Aksebilitas ), (X5 Hospitaly), (X6 Pendapatan) pada wisata petik buah naga yang ada di Desa Wringinpitu Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini dilakukan di wisata petik buah naga yang tepatnya terletak di Desa Wringinpitu Kecamatan Tegaldlimo Kabupaten Banyuwangi. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan metode (Purposive) Untuk responden yang menjadi sampel adalah wisatawan yang berkunjung ke wisata petik buah naga baik itu wisatawan maupun masyarakat lokal. Berdasarkan kriteria tersebut dapat diambil sebagai sampel sejumlah 126 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis SEM PLS
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini tentang responsi wisatawan pada petik buah naga guna mendukung objek wisata di Desa Wringinpitu Kabupaten Banyuwangi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi respons wisatawan terhadap objek wisata petik buah naga . Lokasi objek wisata yang dekat dengan perkotaan, dapat dijangkau dengan semua transportasi, dan memiliki keamanan yang baik berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan. Serta fasilitas yang mencakup fasilitas umum seperti gazebo, café, loket karcis masuk, lahan parkir, area kebun buah naga, musholla, dan toilet dengan kualitas baik juga berkontribusi positif terhadap keputusan wisatawan. Selain itu Infrastruktur seperti transportasi umum yang tersedia, persediaan air bersih yang memadai, dan penerangan pada malam hari juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan wisatawan. Kemudian untuk faktor aksesibilitas yang meliputi jalan yang mudah ditempuh, kualitas jalan yang baik, dan adanya petunjuk jalan juga berpengaruh positif terhadap keputusan wisatawan. Hospitalitas masyarakat sekitar objek wisata yang baik dan kebersihan objek wisata yang terjaga juga memberikan dampak positif terhadap keputusan wisatawan. Dan faktor pendapatan, di mana keberadaan objek wisata dapat meningkatkan penghasilan keluarga dan pendapatan masyarakat sekitar, juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan wisatawan.
2. Dari hasil uji hipotesis terhadap pengaruh langsung dan tidak langsung variabel terhadap respons wisatawan, dapat disimpulkan:
a. Variabel hospitality dan pendapatan memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan respons wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel mediasi Daya Tarik Wisatawan (Z).
b. Variabel akses, fasilitas, infrastruktur, dan lokasi tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan respons wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel mediasi Daya Tarik wisatawan (Z).
Saran dari penelitian ini adalah Pemerintah daerah atau pemangku kepentingan perlu meningkatkan kualitas Hospitaly, Daya Tarik dan Pendapatan di objek wisata petik buah naga dan Menggalakkan Program Pelatihan Hospitality Program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran Hospitaly masyarakat sekitar objek wisata perlu diperkuat untuk memberikan pengalaman yang lebih positif bagi wisatawan.
Kata Kunci : Responsi Wisatawan, Petik Buah Naga, Objek Wisata, Desa Wringinpitu, Kabupaten Banyuwangi