Peran Keluarga Dalam Pendidikan Akhlak Anak (Studi Kasus Anak-Anak Keluarga TKI di Dusun Polaman Kecamatan Dampit Kabupaten Malang)
Abstract
Bentuk pendidikan pertama yang diperoleh anak ialah berasal dari
kehidupan keluarga terutama dari orang tuanya. Karena orang tua merupakan
pendidik pertama dan utama bagi seorang anak, dari orang tualah seorang anak
akan mendapatkan bimbingan, asuhan serta didikan. Biasanya pola pendidikan
yang didapat seorang anak dalam keluarganya adalah mengenai pendidikan
Agama dan pendidikan Akhlak. Pendidikan Akhlak merupakan salah satu bagian
dari pendidikan Agama Islam. Pendidikan akhlak sendiri merupakan pendidikan
mengenai tingkah laku yang bertujuan untuk membentuk akhlak mahmudah
(akhlak yang baik). Pendidikan akhlak hukumnya wajib diterapkan bagi setiap
orang tua, karena dengan akhlak yang baik maka seorang anak dapat melakukan
suatu perbuatan yang sesuai dengan norma Islam, dan para orang tua juga wajib
mendidik perihal sopan santun seorang anak karena hal itu termasuk dalam
pendidikan akhlak. Jadi disini terlihat jelas bahwa perkembangan seorang anak
sangat ditentukan oleh keluarganya, baik itu Ayah dan Ibu maupun anggota
keluarga lain yang ada dirumah harus saling bekerjasama dalam mendidik seorang
anak.
Berdasarkan observasi awal, bahwasanya di era sekarang banyak orang
tua yang bekerja terlalu sibuk sehingga ada keterbatasan waktu antara orang tua
dan anak, dan juga keterbatasan orang tua dalam mendidik dan mengawasi anakanaknya. Bahkan ada orang tua yang tidak bisa tinggal bersama sang anak karena
tuntutan ekonomi, yang mengharuskannya bekerja keluar kota bahkan sampai
menjadi TKI. Pengasuhan anak yang seharusnya menjadi tanggung jawab seorang
ibu pindah menjadi tanggung jawab ayah. Masalah yang dihadapi disini, banyak
ayah yang tidak mampu mengurus, mengasuh, mengelola pekerjaan rumah tangga
sehingga pengasuhan seorang anak berpindah tangan lagi ke nenek, bude, tante
ataupun sanak saudara yang lainnya. Disini terlihat jelas bahwa keluarga TKI
mempunyai masalah yang terkait mengenai pengasuhan, perawatan dan
pendidikan anak. Yang mana anak merupakan bagian dari keluarga yang
membutuhkan peran dari orang tuanya untuk membimbing, mengasuh dan
mendidik. Orang tua memiliki kewajiban yang tidak bisa digantikan oleh pihak
lain, kegiatan mengasuh, mendidik dan merawat anak tidak bisa dilaksanakan jika
orang tua atau salah satunya bekerja ke luar negeri meskipun ada pihak lain yang
bersedia menggantikan posisi tersebut. Dengan demikian, fungsi keluarga menjadi
tidak dapat terpenuhi. Dimana pendidikan yang harusnya diberikan oleh kedua
orang tua, tetapi disini hanya diberikan oleh salah satunya seperti ayah atau sanak
saudara lain.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut maka peneliti
merumuskan fokus masalah pada; bagaimana bentuk pelaksanaan, strategi,
problem serta peran keluarga dalam mendidik akhlak anak keluarga TKI yang
berada di Dusun Polaman Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Sedangkan
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan bagaimana
bentuk pelaksanaan, strategi, problem serta peran keluarga dalam mendidik
akhlak anak keluarga TKI yang berada di Dusun Polaman
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif dan berupa
studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ialah; pertama
adalah observasi, peneliti mengamati langsung secara terencana dan sistematis
untuk dapat mengumpulkan data yang berhubungan dengan peran keluarga dalam
pendidikan akhlak anak di keluarga TKI Dusun Polaman Kecamatan Dampit
Kabupaten Malang. Teknik kedua adalah wawancara, yang mana peneliti
menggali informasi dari para narasumber terkait. dan ketiga ialah dokumentasi,
yakni mengumpulkan data-data tambahan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dalam penelitian ini, bentuk pelaksanaan pendidikan akhlak yang
diterima seorang anak TKI antara keluarga satu dengan yang lain tentu berbeda.
Selain itu mereka juga mendapatkan pendidikan akhlak tidak hanya dari
lingkungan keluarga saja melainkan juga di dapat dari sekolah serta lembaga nonformal seperti MADIN dan TPQ. Adapun strategi yang digunakan dalam
pendidikan akhlak anak menggunakan 2 strategi; pendidikan langsung dan
pendidikan tidak langsung. Dalam pendidikan langsung menggunakan metode:
nasehat, anjuran, peneladanan, pembiasaan serta perhatian. Sedangan pendidikan
tidak langsung menggunakan metode larangan dan hukuman.
Problem yang dihadapi keluarga dalam mendidik akhlak anak TKI ada
dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Problem internal ialah; anak
kehilangan sosok ayah/ ibu, kondisi kepedulian pengasuh, kondisi pengetahuan
dan keterampilan pengasuh. Sedangkan faktor eksternal; kesibukan orang tua/
pengasuh, dan orang tua kurang memiliki tanggung jawab dalam pengasuhan
anak.
Sedangkan peran keluarga dalam pendidikan akhlak anak keluarga TKI
memang sangat dibutuhkan. Akan tetapi peran mereka lebih banyak berpusat pada
pemberian nasehat serta mengingatkan ketika anak melakukan kesalahan. Karena
mayoritas dari mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mencari
nafkah/ bekerja.
Sebagai saran, hendaknya bagi para orang tua serta pengasuh lebih
memperhatian dalam pendidikan akhlak anak keluarga TKI, karena sejatinya
pondasi kehidupan ialah akhlak yang baik yang mampu melahirkan generasi yang
berkarakter serta berwatak mulia.