Perbandingan Produktivitas Pejantan Kambing PE dan BOER Berdasarkan Ukuran Tubuh dan Makroskopis Semen

Dalam rangka peningkatan layanan dan perbaikan sistem, mohon maaf untuk sementara waktu Repositori UNISMA tidak dapat diakses secara optimal.

Show simple item record

dc.contributor.author Slamet, Nur Cahya Kartika
dc.date.accessioned 2022-08-02T05:14:04Z
dc.date.available 2022-08-02T05:14:04Z
dc.date.issued 2022-07-15
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4723
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran produktivitas pejantan kambing PE dan kambing Boer sebagai bahan menentukan kebijakan dan program pengembangan ternak kambing di Indonesia. Peneltian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Novemeber 2021 - 29 Desember 2021 di ASP Farm Kecamatan Karangploso, Malang. Materi yang digunakan adalah Materi yang digunakan adalah data ukuran tubuh dan makroskopis semen 10 pejantan kambing PE umur 2 tahun dan 10 pejantan kambing Boer umur 2 tahun. Alat yang digunakan antara lain Artivicial Vagina (AV), tabung berskala, pH meter, meteran, jangka ukur dan tongkat ukur. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk mengetahui produktivitas kambing pejantan berdasarkan ukuran tubuh dan makroskopis semen. Cara pengambilan data ditentukan dengan pengukuran dan pengamatan langsung (dengan kriteria pejantan kambing PE dan pejantan kambing Boer). Data untuk ukuran tubuh pejantan (panjang badan, tinggi pundak dan lingkar dada) dan makroskopis semen (volume, pH, warna, bau, dan konsistensi). Hasil pengamatan ukuran tubuh pejantan kambing PE berbeda sangat nyata dengan pejantan kambing Boer (P<0,01). Rataan panjang badan, lingkar dada dan tinggi pundak pejantan kambing PE berturut-turut adalah 88,4 cm; 92,1 cm; 90,2 cm dan pejantan kambing Boer adalah 76,7 cm; 87,2 cm; 79,3 cm.Untuk hasil analisis makroskopis semen tidak terdapat perebedaan yang nyata kecuali pada volume semen. Untuk kambing PE nilai rataan Volume semen = 1,16 ml; warna = 2,20; bau = 3,0; konsistensi = 2,40; dan pH 6,80. sedangkan kambing Boer rataan volume semen = 0,96 ml; warna = 2,60; bau = 3,0; konsistensi = 2,80; dan pH = 7,0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pejantan kambing PE lebih baik dibandingkan Boer dilihat dari ukuran tubuh dan makroskopis semen. Terdapat perbedaan sangat nyata dengan rata-rata ukuran tubuh pejantan kambing PE lebih tinggi 5,6% - 15,3% dari pejantan kambing Boer. Pejantan kambing PE dan Boer memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan SNI kambing PE. Hasil analisis makroskopis tidak terdapat perbedaan nyata antara kambing PE dan Boer kecuali volume semen, volume semen kambing PE 20,8% lebih tinggi dari kambing Boer. Kata Kunci : Produktivitas, Ukuran Tubuh, Makroskopis Semen, Artivicial Vagina en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Peternakan en_US
dc.subject Produktivitas en_US
dc.subject Ukuran Tubuh en_US
dc.subject Makroskopis Semen en_US
dc.subject Artivicial Vagina en_US
dc.title Perbandingan Produktivitas Pejantan Kambing PE dan BOER Berdasarkan Ukuran Tubuh dan Makroskopis Semen en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account