Kemampuan literasi matematika perlu dimiliki oleh setiap peserta didik. Dengan mengembangkan kemampuan literasi matematika, peserta didik lebih mudah memecahkan masalah sehari-hari berdasarkan metode matematis yang beragam. Adapun karakter yang dimiliki peserta didik dianggap mampu mempengaruhi otak dan hatinya sehingga mampu mempengaruhi proses belajar mereka. Dalam pembelajaran, terdapat dua tipe kepribadian yang menunjukkan pola tingkah laku yang mencolok, yaitu Introvert dan Extrovert yang dipandang berperan terhadap proses belajar dan berpengaruh terhadap minat baca peserta didik serta kemampuan penyelesaian metamatika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan literasi matematika yang ditinjau dari tipe kepribadian Introvert dan Extrovert. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-C MTs Almaarif 02 Singosari. Peneliti memilih enam subjek penelitian secara purposive sampling berdasarkan hasil tes kemampuan literasi matematika yang dapat mewakili kemampuan literasi matematika peserta didik yang ditinjau dari tipe kepribadian Introvert dan Extrovert. Prosedur pengumpulan data menggunakan angket, tes, dan wawancara dengan instrumen angket tipe kepribadian Introvert dan Extrovert yang mengacu pada Teori Eysenck, soal tes kemampuan literasi matematika, dan pedoman wawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi taknik yaitu, dengan membandingkan hasil tes kemampuan literasi matematika dengan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Subjek 1 dengan tipe kepribadian Introvert mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan literasi matematika yaitu, indikator merumuskan masalah, menerapkan konsep, dan menafsirkan hasil penyelesaian. Subjek 1 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya dilanjutkan dengan menentukan strategi penyelesaian yang sesuai berdasarkan permasalahan pada soal hingga menemukan hasil penyelesaaian. Selanjutnya, Subjek 1 mampu menafsirkan hasil penyelesaian yang diperoleh berdasarkan konnteks nyata. Subjek 2 dengan tipe kepribadian Introvert mampu memenuhi indikator merumuskan masalah dan menerapkan konsep. Subjek 2 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya dilanjutkan dengan menentukan strategi penyelesaian yang sesuai berdasarkan permasalahan pada soal hingga menemukan hasil penyelesaaian. Tetapi, Subjek 2 pada indikator menafsirkan hasil penyelesaian masih kurang karena setelah menemukan jawaban tidak membuat kesimpulan. Subjek 3 dengan tipe kepribadian Introvert hanya mampu memenuhi indikator merumuskan masalah. Subjek 3 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya tetapi tidak mampu menentukan dan menerapkan strategi penyelesaian berdasarkan permasalahan pada soal. Sehingga, pada indikator menafsirkan hasil penyelesaian berdasarkan konteks nyata tidak terpenuhi. Subjek 4 dengan tipe kepribadian Extrovert mampu memenuhi indikator merumuskan masalah dan menafsirkan hasil penyelesaian. Subjek 4 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya dilanjutkan dengan menentukan strategi penyelesaian tetapi tidak sesuai dengan permasalahan pada soal. Selanjutnya, Subjek 4 mampu menafsirkan hasil penyelesaian yang diperoleh berdasarkan konteks nyata tetapi kurang tepat karena strategi penyelesaian yang digunakan salah sehingga hasil penyelesaian juga salah. Subjek 5 dengan tipe kepribadian Extrovert hanya mampu memenuhi indikator merumuskan masalah. Subjek 5 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya tetapi tidak mampu menentukan dan menerapkan strategi penyelesaian berdasarkan permasalahan pada soal. Sehingga, pada indikator menafsirkan hasil penyelesaian Subjek 5 belum bisa memenuhinya. Subjek 6 dengan tipe kepribadian Extrovert hanya mampu memenuhi indikator merumuskan masalah. Subjek 6 mampu menyederhanakan situasi nyata berdasarkan pemahamannya tetapi tidak mampu menentukan dan menerapkan strategi penyelesaian berdasarkan permasalahan pada soal. Sehingga, pada indikator menafsirkan hasil penyelesaian Subjek 6 belum bisa memenuhinya. Tingkat kemampuan literasi matematika peserta didik kelas VIII-C MTs Almaarif 02 dengan tipe kepribadian introvert lebih mampu menguasai indikator kemampuan literasi matematika dibandingkan dengan peserta didik dengan tipe kepribadian extrovert. Subjek dengan tipe kepribadian introvert secara keseluruhan kurang mampu dalam memenuhi indikator menafsirkan hasil penyelesaian. Subjek dengan tipe kepribadian extrovert secara keseluruhan kurang mampu dalam memenuhi indikator menerapkan konsep dan menafsirkan hasil penyelesaian.   Kata Kunci: Kemampuan Literasi Matematika, Tipe Kepribadian Introvert dan Extrovert, Bangun Ruang Sisi Datar