Kinerja keuangan pemerintah daerah mengukur keberhasilan pemerintah daerah dalam mengelola aset (sumber daya) yang berasal dari daerahnya atau dari pemerintah federal. Dikelola secara mandiri dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Opini Audit, Pendapatan Antar Pemerintah, Pendapatan Asli Daerah, dan Belanja Modal terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2017 sampai Tahun 2021, baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan strategi asosiatif yang dipadukan dengan pendekatan kuantitatif. Data sekunder dengan seri waktu lima tahun digunakan. Laporan Hasil Pemeriksaan yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia digunakan oleh masyarakat. Teknik sampling sensus digunakan untuk mengumpulkan 110 data dari 22 kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Timur selama periode lima tahun. Untuk menganalisis data, digunakan analisis regresi linier berganda. Sementara itu, data dikumpulkan dengan menggunakan Statistical Package for Social Sciences type 22. Temuan penelitian ini menunjukkan secara tegas bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan daerah. Variabel Pendapatan Antar Pemerintah tidak berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah, variabel Pendapatan Daerah berpengaruh positif, dan variabel Belanja Modal berpengaruh negatif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah. Kata Kunci: Opini Audit, Intergovernmental Revenue, Pendapatan Asli Daerah, Belanja Modal, Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah