Pemberian Dua Macam Urine Ternak Berbeda Konsentrasi terhadap Pertumbuhan dan Serapan Kalium Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.)
Abstract
Jagung manis (Zea mays L. saccharata) merupakan salah satu tanaman pangan terpenting di Indonesia karena memiliki berbagai fungsi, seperti sumber pangan, pakan, dan bahan baku industri. Produksi jagung manis di Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengalami penurunan. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produktivitas jagung dapat dilakukan dengan melakukan pemupukan serta penambahan unsur kalium. Pupuk organik cair dapat mempermudah tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara yang terkandung di dalamnya sehingga manfaatnya lebih cepat terlihat. Urine ternak merupakan bahan baku POC yang potensial karena mengandung berbagai unsur hara penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Hasil penelitian dari Sembiring, et al (2017) menuliskan bahwa pupuk organik cair yang berasal dari urine kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi. Unsur kalium yang terdapat didalam urine hewan dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, karena dibutuhkan untuk proses pertumbuhan dan produksi tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 – Februari 2024 di lahan terbuka di Jalan Telaga Warna Blok. H Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Jawa Timur. Dengan luas lahan 8 x 18 m2 dan ketinggian tempat 667 Meter diatas permukaan laut (mdpl). Analisis tanaman dilaksanakan di laboratorium Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Kacang. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, dimana faktor pertama merupakan macam POC dan faktor kedua adalah konsentrasi. Dari kedua faktor tersebut didapatkan 10 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali, sehingga didapatkan total perlakuan sebanyak 30. Masing-masing perlakuan terdiri dari 6 tanaman, yang terdiri dari 4 sampel tanaman yang akan diamati dan 2 sulaman tanaman dijadikan sebagai cadangan. Sehingga didapatkan total populasi sebanyak 180 tanaman. Data yang di peroleh kemudian dilakukan uji F (ANOVA), dan dilakukan uji lanjut DUNCAN 5%.
Di dapatkan hasil penelitian ini bahwa tidak terdapat interaksi yang berpengaruh nyata pada perlakuan pemberian macam pupuk organik cair dengan dosis berbeda pada semua variabel, kecuali pada variabel pengamatan diameter batang pada 1 MST dimana P2K4 menunjukan hasil yang tertinggi (3.78 mm). Kemudian P2 (POC urine kelinci) menunjukan perlakuan yang lebih baik dibandingkan dengan P1 (POC urine kambing) serta berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan serapan kalium jagung manis. Serta Perlakuan K4 (konsentrasi 20%) menunjukkan hasil terbaik dan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan serapan kalium jagung manis. Akan tetapi belum didapatkan konsentrasi yang tepat dan optimum untuk pertumbuhan serta serapan hara K tanaman jagung manis karena masih terjadi peningkatan seiring dengan bertambahnya konsentrasi.
Kata Kunci : Urine Ternak, Pertumbuhan dan Serapan Kalium, Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.)