Pengaruh Penambahan Tepung Jamur Tiram pada Nugget Ayam Petelur Afkir terhadap Kadar Lemak dan Organoleptik
Abstract
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Malang, pada tanggal 26 Juni sampai dengan 26 Juli 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung jamur tiram pada nugget ayam petelur afkir terhadap kadar lemak dan organoleptik.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging ayam petelur afkir umur 80 minggu (pada bagian dada) dengan berat 2000 gram, tepung jamur tiram, tepung tapioka, tepung panir, es batu, bawang putih, garam/kaldu jamur, merica, air, putih telur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah meat grinder, kompor, panci kukus, baskom, loyang, pisau, telenan, alat tulis, kertas saring, eksikator, timbangan digital, selongsong sampel, tang cup, tang crus, cup alumunium, alat soxhlet, oven, neraca analitik. Pereaksi yang dibutuhkan yaitu heksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eskperimen atau percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 5 ulangan, P0= tanpa penambahan tepung jamur tiram, P1= penambahan tepung jamur tiram 10% dari berat daging ayam, P2= penambahan tepung jamur tiram 20% dari berat daging ayam, P3= penambahan tepung jamur tiram 30% dari berat daging ayam.Variabel yang diamati kadar lemak dan kualitas organoleptik. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance). Apabila hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT untuk menentukan perbedaan antar perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis ragam penambahan tepung jamur tiram berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak, aroma, rasa, tekstur. Adapun nilai rata-rata uji kadar lemak dari masing-masing perlakuan yaitu (P0) (kontrol) dengan nilai 3,03%b (P1) dengan nilai 2,38%a, (P2) dengan nilai 2,01%a (P3) dengan nilai 1,63%a.Berdasarkan analisis ragam penambahan tepung jamur tiram berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kualitas organoleptik rasa, aroma, dan tekstur. Nilai modus kualitas organoleptik pada rasa pada masing masing perlakuan yaitu (P0) dengan nilai 5bc,(P1) dengan nilai 4b, (P2) dengan nilai 3ab, (P3) dengan nilai 3a, hasil uji aroma (P0) dengan nilai 4bc (P1) dengan nilai 3b, (P2) dengan nilai 2a, (P3) dengan nilai 1a, hasil uji Tekstur (P0) dengan nilai 2a, (P1) dengan nilai 3a, (P2) dengan nilai 4b, (P3) dengan nilai 5bc.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung jamur tiram 30% berpengaruh terhadap penurunan kadar lemak pada nugget ayam petelur afkir dan berpengaaruh terhadap kualitas organoleptik, terutama pada rasa nugget ayam petelur afkir. Saran dalam penelitian adalah perlu adanya penambahan tepung jamur tiram 30% untuk menurunkan kadar lemak pada nugget ayam petelur afkir dan untuk meningkatkan kualitas organoleptik terutama pada rasa nugget ayam petelur afkir. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui kadar protein dan berapa banyak jamur tiram yang dibutuhkan untuk menentukan nilai gizi pada nugget ayam petelur afkir dengan penambahan tepung jamur tiram.
Kata Kunci : Pengaruh, Tepung Jamur Tiram, Nugget Ayam Petelur Afkir, Kadar Lemak dan Organoleptik