Pengaruh Bahan Baku dan Konsentrasi Jakaba terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas Microgreen Kacang Hijau (Vigna radiata L)
Abstract
Microgreen adalah tanaman muda yang dipanen dan dikonsumsi pada awal penanaman, berkisar pada umur 7 – 14 hari setelah semai. Kacang hijau merupakan salah satu jenis tanaman yang kini banyak dikonsumsi dalam bentuk microgreen, hal ini dikarenakan kandungan senyawa bioaktifnya, berbagai macam vitamin dan mineral yang diklaim dapat mencegah berbagai macam penyakit dan malnutrisi. Pada budidaya microgreen, nutrisi yang populer digunakan adalah pupuk Ab Mix, namun pupuk tersebut merupakan pupuk kimia dan relatif mahal harganya, alternatif lain yang mudah dan murah digunakan adalah pupuk organik.
JAKABA atau Jamur Keberuntungan Abadi adalah salah satu jenis pupuk organik cair dengan bahan baku air cucian beras yang difermentasi selama 14 – 30 hari. POC Jakaba memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi dibanding air cucian beras, tentunya hal ini dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan tanaman. Selama ini Jakaba hanya dibuat menggunakan air cucian beras putih, padahal opsi air cucian beras sangat beragam sekali seperti air cucian beras jagung, air cucian beras ketan putih, dan lain lain. Tentunya tiap masing-masing air cucian beras memiliki kandungan yang berbeda-beda. Penggunaan konsentrasi yang tepat pada pemupukan sangatlah penting, hal ini berkaitan dengan kebutuhan tanaman, efisensi, dan efektifitas pemupukan, termasuk pada aplikasi pupuk organik cair Jakaba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan baku dan konsentrasi Jakaba terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas microgreen kacang hijau (Vigna radiata L.)
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2024 di Rumah Microgreen Jl Tirtasari No 12 Landungsari, Kec Dau Kab. Malang. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 bahan baku (B) yang terdiri dari b1 (air cucian beras putih), b2 (air cucian beras ketan putih, dan b3 (air cucian beras jagung). Sedangkan faktor 2 konsentrasi (K) yang terdiri dari k0 (konsentrasi 0%), k1 (konsentrasi 10%), k2 (konsentrasi 20%), dan k3 (konsentrasi 30%). Dari kedua faktor tersebut didapat 12 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan diulang 3 kali dengan 3 sampel per ulangan, sehingga diperoleh 108 sampel. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji F (ANOVA), dan dilakukan uji lanjut BNJ 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara bahan baku dengan konsentrasi jakaba pada parameter persentase daya berkecambah (PDB), dan vitamin C, di mana perlakuan b3k0 (air cucian beras dan konsentrasi 0%) menunjukkan perlakuan terbaik. Secara terpisah, perlakuan b1 (air cucian beras putih), dan b3 (air cucian beras jagung) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada parameter total padatan terlarut (TPT). Sedangkan pada perlakuan konsentrasi, k1 (konsentrasi 10%) menunjukkan perlakuan terbaik pada parameter bobot segar total, bobot segar tunas ekonomis, dan TPT.
Kata Kunci : Pengaruh, Bahan Baku, Konsentrasi Jakaba, Pertumbuhan, Hasil, dan Kualitas, Microgreen, Kacang Hijau (Vigna radiata L)