Efektifitas Pemberian Pupuk Biokompleks dan Interval Pengaplikasian Zat Pengatur Tumbuh Atonik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Abstract
Penggunaan pupuk anorganik yang tidak diperhatikan dapat menyebabkan beberapa dampak negatif dan dapat membahayakan di masa depan. Tanaman sawi dikenal memiliki nilai ekonomi yang tinggi mengingat sayuran ini merupakan salah satu komoditas ekspor utama Indonesia. Namun hingga saat ini, produksi sawi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri. Salah satu pupuk hayati yang dapat mempercepat proses penyuburan tanah adalah biokompleks. ZPT Atonik di dalam tanaman dapat berfungsi mendorong pertumbuhan tanaman. Penggunaan ZPT Atonik pada interval yang tepat diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian beberapa dosis pupuk biokompleks dikombinasikan dengan interval pengaplikasian ZPT Atonik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau.
Penelitian dilakukan di Greenhouse Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Islam Malang, Kebonagung, Kab. Malang. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juni 2024 – Juli 2024. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, terdiri dari 2 faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk biokompleks (B) yang terdiri dari 4 level yaitu: B0 = Kontrol, B1 = 5 ton/ha, B2 = 10 ton/ha, B3 = 15 ton/ha. Faktor kedua adalah interval pengaplikasian ZPT Atonik (Z) yang terdiri dari 4 level yang meliputi: Z0 = Kontrol, Z1 = 5 hari sekali, Z2 = 10 hari sekali, Z3 = 15 hari sekali. Sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan terdapat 3 sampel sehingga diperoleh sebanyak 144 sampel tanaman. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji F (ANOVA) dan dilakukan uji lanjut DMRT 5%.
Interaksi dosis pupuk biokompleks dan interval pengaplikasian ZPT atonik didapatkan berpengaruh terhadap parameter luas daundan bobot kering akar. Dengan hasil rata-rata tertinggi secara umum luas daun pada perlakuan dosis 5 ton/ha + interval 5 hari sekali; bobot kering akar seberat 5,82 g pada perlakuan yang sama. Secara terpisah, faktor perlakuan dosis pupuk biokompleks didapatkan berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total, bobot kering tanaman, bobot segar ekonomis, bobot segar akar, kandungan vitamin C, dan total padatan terlarut. Secara umum hasil terbaik diperoleh pada perlakuan dosis 5 ton/ha pada masing-masing parameter. Faktor interval pengaplikasian ZPT atonik berpengaruh terhadap parameter bobot segar ekonomis dengan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan interval pengaplikasian 15 hari sekali.
Kata Kunci : Efektifitas, Pupuk Biokompleks, Interval Pengaplikasian, Zat Pengatur Tumbuh Atonik, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman, Sawi Hijau (Brassica juncea L.)