Pengaruh Bi Rate, Capital Adequacy Ratio (CAR) Dan Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Tahun 2020-2023
Abstract
Sektor perbankan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, berfungsi sebagai mediator antara pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Bank syariah, sebagai salah satu jenis perbankan di Indonesia, beroperasi berdasarkan prinsip syariah yang menghindari unsur riba dan menggantinya dengan sistem berbasis bagi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui BI Rate, Capital Adequacy Ratio, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2020-2023. Melalui metode kuantitatif, penelitian ini akan menjawab pengaruh antar variabel, baik secara parsial. Penelitian ini menawarkan perspektif baru dengan menggabungkan data terbaru periode 2020-2023 untuk mengevaluasi kinerja keuangan Bank Umum Syariah secara komprehensif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial, BI Rate dan BOPO tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA. Karena ROA tidak dipengaruhi oleh BI Rate, bank syariah perlu fokus pada diversifikasi produk keuangan yang tidak terlalu bergantung pada suku bunga pasar, seperti pembiayaan berbasis akad syariah (mudharabah, musyarakah, dan lainnya) dan BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA menunjukkan bahwa efisiensi operasional (BOPO) saja tidak cukup untuk meningkatkan profitabilitas. Sementara CAR menunjukkan pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA. Dengan demikian, CAR yang tinggi, bank memiliki kapasitas untuk menghadapi risiko kredit, operasional, dan pasar secara lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan stabilitas keuangan, kepercayaan nasabah, dan profitabilitas jangka panjang.