Pengaruh Penambahan Probiotik Lactobacillus salivarius Plus Bio Enzim Terhadap Kecernaan Bahan Kering Dan Organik Pakan Burung Puyuh
Abstract
Penelitian ini dimulai tanggal 9 November sampai 9 Desember 2022. Lokasi penelitian ini bertempat di Laboratorium Terapan Fakultas Peternakan, Laboratorium Dasar Fakultas Pertanian dan Laboratorium Pusat Universitas Islam Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari adanya pengaruh penambahan probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim terhadap kecernaan bahan kering dan organik pakan burung puyuh. Kegunaan dari penelitian ini sebagai informasi penambahan dosis probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim yang optimal pada pakan burung puyuh.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah burung puyuh umur 90 hari, pakan komersial, isolat bakteri Lactobacillus salivarius, bio enzim, pati jagung (maizena), maltodekstrin, dan sampel feses. Metode yang digunakan adalah percobaan (eskperimen) menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian ini adalah penambahan dosis probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim yang meliputi kontrol P0 tanpa penambahan probiotik dan perlakuan penambahan dosis probiotik P1= 1,5g/kg, P2= 3g/kg, dan P3= 4,5g/kg. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilakukan analisis ragam (ANOVA) dan uji beda nyata terkecil (BNT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan organik. Rataan KcBK pada masing-masing perlakuan yaitu P0(49,25%)a, P1(57,62%)b, P2(59,21%)b, dan P3(59,25%)b. Sedangkan rataan kandungan bahan organik yaitu P0(48,35%)a, P1(57,09%) b, P2(58,79%) b, dan P3(58,92%)b.
Disimpulkan bahwa tingkat penambahan probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim pada pakan burung puyuh berpengaruh nyata terhadap Kecernaan Bahan Kering dan berpengaruh sangat nyata terhadap Kecernaan Bahan Organik. Penambahan probiotik terenkapsulasi Lactobacillus salivarius plus bio enzim pada perlakuan P1, P2, dan P3 dengan selisih dosis 1,5 g/kg pakan memberikan nilai rataan KcBK dan KcBO terbaik jika dibandingkan dengan P0 tanpa tambahan probiotik. Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait dengan penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi plus bio enzim dengan harapan mampu meningkatkan kecernaan bahan kering (KcBK), dan kecernaan bahan organik (KcBO) dengan memberikan hasil yang optimal pada pakan burung puyuh.