Analisis Persepsi dan Kesadaran Masyarakat Petani Dalam Membayar Zakat Pertanian

Abstract

Zakat merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang telah memenuhi syarat untuk membayarnya. Sektor pertanian termasuk dalam kategori usaha yang dikenakan zakat apabila hasil panennya memenuhi syarat tertentu. Dengan demikian, petani yang hasil panennya telah mencapai nishab dan memenuhi ketentuan zakat pertanian, diwajibkan untuk mengeluarkan zakat dari hasil pertanian mereka. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengungkap persepsi dan kesadaran petani dalam membayar zakat pertanian di Desa Wotan, Kabupaten Gresik. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dalam lingkup zakat banyak permasalahan yang timbul ditengah lingkungan masyarakat desa Wotan, sebagian masyarakat sudah menyadari kewajiban membayar zakat pertanian, namun masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya. Bagi sebagian besar masyarakat, yang terpenting adalah bersedekah setelah panen. Masyarakat berpikir bahwa sedekah atau infak sudah memadai untuk memenuhi kewajiban berzakat. Jika seorang Muslim memiliki persepsi dan kesadaran yang baik mengenai zakat, khususnya zakat pertanian, maka hal ini dapat membantu mensejahterakan masyarakat yang kurang mampu, dan Jika manfaat jangka panjang zakat dipahami dengan baik, maka frekuensi pengeluaran zakat akan meningkat, seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kewajiban membayar zakat pertanian. Beberapa faktor seperti pendidikan, pengetahuan, dan sosialisasi mempengaruhi dalam membayar zakat pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan persepsi oleh masyarakat yang disebabkan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai zakat pertanian dan kurangnya akan dorongan oleh lembaga pengelola zakat. Kata Kunci: Persepsi masyarakat, Kesadaran, Zakat pertanian.