Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Kepercayaan Diri pada Materi Himpunan Kelas VII SMP 8 Muhammadiyah Batu Tahun 2020
Abstract
Pembelajaran matematika adalah suatu proses hubungan yang dilakukan
oleh guru dan siswa serta lingkungan belajar dengan tujuan siswa memperoleh
kompetensi dalam bidang matematika. Salah satu kompetensi di bidang
matematika yang harus dimiliki adalah kemampuan pemecahan masalah
matematis, karena pada dasarnya kemampuan tersebut merupakan kemampuan
yang sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa yang belajar matematika,
khususnya siswa sekolah menengah.
Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan cara-cara
yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal berbentuk pemecahan masalah
matematis ditinjau dari kepercayaan diri pada materi himpunan siswa kelas VII
SMP 8 Muhammadiyah Batu; 2) untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan
pemecahan masalah matematis ditinjau dari kepercayaan diri pada materi
himpunan siswa kelas VII SMP 8 Muhammadiyah Batu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Prosedur penelitian ini meliputi: 1) tahapan pra lapangan yaitu dengan
melihat latar subjek yang dilakukan melalui wawancara terhadap guru matematika
di sekolah yang bersangkutan dan melakukan penyusunan alat bantu instrument
penelitian ; 2) tahap penelitian yaitu dengan memberikan kuisioner dan soal tes
kepada 29 siswa, setelah itu dilakukan wawancara terhadap 6 subjek terpilih (2
subjek dengan kepercayaan diri tinggi, 2 subjek dengan kepercayaan diri sedang,
dan 2 subjek dengan kepercayaan diri rendah) untuk memperoleh informasi yang
lebih mendalam; 3) tahap analisis data dengan mengguakan model Miles dan
Huberman yaitu dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas VII SMP 8 Muhammadiyah Batu. Adapun instrumen pendukung yang
dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data adalah soal tes kemampuan
pemecahan masalah matematis, kuisioner kepercayaan diri, dan pedoman
wawancara.
Dari hasil analisis penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: 1) cara-cara
yang digunakan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi dan
kepercayaan diri tinggi dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemecahan
masalah matematis, 2 subjek RSA dan RVA hanya menggunakan tiga cara yang
memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah, yaitu indikator memahami
masalah, melaksanakan rencana, dan mengulang kembali. Selanjutnya siswa
dengan kemampuan pemecahan masalah sedang dan kepercayaan diri sedang
dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, 2
subjek ADP dan MZGW hanya menggunakan dua cara yang memenuhi indikator
kemampuan pemecahan masalah, subjek ADP yaitu memahami masalah dan
melaksanakan rencana dan subjek MZGW hanya memahmi masalah. Dan siswa
dengan kemampuan pemecahan masalah rendah dan kepercayaan diri rendah
dalam menyelesaikan soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, 2
subjek RNZ dan LMD tidak menggunakan cara yang sesuai dengan indikator
kemampuan pemecahan masalah ; 2) tingkat kemampuan pemecahan masalah
matematis yang dimiliki oleh siswa ditinjau dari kepercayaan diri adalah siswa
dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi memiliki skor hasil rata-rata
angket kepercayaan diri sebesar 77,8 yang tergolong dalam kategori tinggi.
Selanjutnya siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang memiliki skor
hasil rata-rata angket kepercayaan diri sebesar 55,6 yang tergolong dalam kategori
sedang. Dan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah rendah memiliki skor
hasil rata-rata angket kepercayaan diri sebesar 30,4 yang tergolong dalam kategori
rendah.