Analisis Pemahaman Konsep Matematis Menurut Teori Apos (Action, Process, Object, Scheme) Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (Spldv) Kelas Viii Mts Almaarif Sukorejo
Abstract
Pemahaman konsep adalah suatu kompetensi dasar dalam belajar
matematika yang meliputi kemampuan menyerap suatu materi, mengingat rumus
dan konsep matematika, menerapkannya dalam kasus yang sederhana atau dalam
kasus yang serupa, serta memperkirakan kebenaran suatu pernyataan. Terdapat
teori APOS yang merupakan teori tentang konstruksi mental dan tentang tingkat
pemahaman konsep. Tingkat pemahaman konsep setiap orang berbeda-beda
sesuai dengan tipe kepribadan yang dimiliki.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara-cara dan tingkat
pemahaman konsep matematis peserta didik berdasarkan teori APOS ditinjau dari
tipe kepribadian peserta didik kelas VIII C MTs Almaarif Sukorejo pada materi
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV). Dalam penelitian ini
pendekatan yang digunakan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII C MTs Almaarif
Sukorejo Pasuruan yang telah mendapatkan materi Sistem Persamaan Linier Dua
Variabel (SPLDV), sedangkan subjek penelitian ini berdasarkan klasifikasi empat
tipe kepribadian Florence Littauer. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah angket, tes uraian pemahaman konsep, dan wawancara.
Kesimpulan pertama dari penelitian ini adalah tentang hasil analisis caracara peserta didik menyelesaikan soal pemahaman konsep matematis. Peserta
didik yang memiliki tipe sanguinis tidak memenuhi indikator pemahaman konsep
dan berdasarkan teori APOS peserta didik ini mencapai tahap aksi. Hal ini sesuai
dengan ciri-ciri tipe kepribadian yang dimiliki salah satunya yaitu suka bicara.
Untuk peserta didik yang memiliki tipe koleris, hasil analisis menunjukan belum
memenuhi indikator tidak memenuhi indikator pemahaman konsep dan
viii
berdasarkan teori APOS peserta didik mencapai tahap aksi. Hal sesuai dengan
ciri-ciri tipe kepribadian yang dimiliki salah satunya banyak akal ketika dalam
keadaan darurat. Selanjutnya, peserta didik yang memiliki tipe melankolis
memenuhi indikator pemahaman konsep dan berdasarkan teori APOS mencapai
tahap skema. Di mana sesuai dengan ciri-ciri tipe kepribadian yang dimiliki salah
satunya yaitu sempurna dalam berpikir menekuni kegiatan yang membosankan.
Pada peserta didik yang memiliki tipe phelgmatis, peserta didik ini tidak
memenuhi indikator pemahaman konsep dan berdasarkan teori APOS mencapai
tahap aksi di mana sesuai dengan ciri-ciri tipe kepribadian yang dimilikiyaitu
pendiam dan tidak antusias. Kesimpulan kedua mengenai hasil analisis
pemahaman konsep matematis berdasarkan teori APOS ditinjau dari tipe
kepribadian Florence Littauer. Pada kategori tinggi dengan nilai rata-rata 86,2
terdapat 5 peserta didik (25% dari keseluruhan siswa ) memiliki tipe kepribadian
termasuk pada tipe melankolis, koleris dan phlegmatis. Pada kategori sedang,
dengan nilai rata-rata 62, 2 terdapat 14 peserta didik (70% dari keseluruhan
siswa) memiliki ditinjau pada tipe kepribadian sanguinis, koleris, melankolis dan
phlegmatis. Pada kategori rendah dengan nilai rata-rata 5 terdapat pada 1 peserta
didik (5% dari keseluruahn siswa) memiliki ditinjau dari tipe kepribadian
termasuk pada sanguinis.
Berdasarkan penelitian ini, bagi pendidik hendaknya mengembangkan
cara-cara dalam menjawab soal, khususnya pada materi SPLDV,agar dapat
meningkatkan prestasi peserta didik. Bagi peserta didik, hendaknya terus
meningkatkan pemahaman konsep sehingga dapat menyelesaikan soal yang
berbeda. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji penelitian disarankan
mengembangkan dengan subjek yang lebih banyak dan dengan pokok bahasan
yang lain guna menyempurnakan kekurangan dalam penelitian ini.