Show simple item record

dc.contributor.authorYulianti
dc.date.accessioned2021-03-08T06:26:41Z
dc.date.available2021-03-08T06:26:41Z
dc.date.issued2021-01-08
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/1694
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan peternakan yang sesuai dengan kawasan di Nusa Tenggara Barat terhadap produktivitas Sapi Bali. Metode Pengumpulan data dengan cara telaah pustaka (literature review) terkait model pengembangan peternakan di Nusa Tenggara Barat. Hasil dari berbagai literature ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada a) Peternak dikawasan Nusa Tenggara Barat agar mampu mengetahui model pengembangan peternakan yang sesuai terhadap produktivitas Sapi Bali b) Akademis sebagai bahan referensi guna menambah wawasan dan informasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman masyarakat atau pembaca mengenai model pengembangan peternakan Sapi Bali di Nusa Tenggara Barat c)Pemerintah sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan terkait model pengembangan peternakan di kawasan Nusa Tenggara Barat terhadap produktivitas Sapi Bali. Berdasarkan hasil telaah literature yang diperoleh diketahui bahwa model pengembangan peternakan di NTB yang sesuai untuk peningkatan produktivitas Sapi Bali tergantung dari kondisi geografis, kepadatan penduduk, lingkungan dan budaya setempat terutama budaya pertanian tanaman pangan juga peternakan. Di Pulau Lombok ketersediaan padang penggembalaan yang terbatas menuntut peternak memelihara ternak secara semi intensif dan Intensif. Sementara, di wilayah Pulau Sumbawa dengan masih tersedianya padang penggembalaan memungkinkan untuk pemeliharaan secara ektensif. Perlu peningkatan kualitas hijauan di padang penggembalaan yang ekstensif dan berkelanjutan sehingga pemanfaatan Lar maupun kandang koloni dapat efisien dan optimal.Memberikan edukasi kepada peternak tentang pentingnya penyediaan hijauan yang efisien dan berkelanjutan dengan membiasakan untuk menanam tanaman legum. Selain itu edukasi tentang manajemen pemeliharaan ternak yang produktif bukan sambilan saja.Pemeliharaan terpadu sebaiknya perlu memperhatikan peningkatan kualitas dan kuantitas hijauan agar dapat memenuhi dan kualitas produktivitas ternak misalnya dengan integrasi tanaman-ternak yang tahan terhadap iklim kering basah serta memiliki kandungan nutrisi yang tinggi yang ditanam sekitar padang penggembalaan atau tempat pemeliharaan ternak seperti lamtoro, turi dan lain-lain.Penyediaan air yang kontinyu untuk kebutuhan ternak harus mendapat perhatian khusus seperti : sumur-pompa yang efisiensinya masih rendah, air sungai, mata air danau, embung dan bendungan (DAM) untuk mengantisipasi defisit air pada musim kemarau. Selain itu juga harus ada teknologi pengolahan tanah seperti irigasi yang dapat dimanfaatkan dan didekatkan dengan lokasi ternak. Perlu adanya pengolahan teknologi pengolahan pakan limbah pertanian yang kualitasnya rendah untuk menambah daya guna limbah pertanian ternak. Manajemen reproduksi terutama seleksi untuk pejantan unggul di model peternakan ekstensif sudah harus mulai dilakukan, sedangkan semi intensif bisa dipadukan dengan Inseminasi Buatan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectModel Pengembangan Peternakan di Nusa Tenggara Baraten_US
dc.subjectProduktivitas Sapi Balien_US
dc.titleModel Pengembangan Peternakan Di Nusa Tenggara Barat Terhadap Produktivitas Sapi Balien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record