Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Sarang Burung Walet di Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Walet Bapak Mahmud di
Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa pada tanggal 26
Agustus sampai 26 September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kelayakan usaha budidaya sarang burung walet. Kegunaan
penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar atau acuan di
masyarakat, ilmu pengetahuan dan pemerintah untuk mengembangkan
usaha budidaya sarang burung walet.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tentang
pengeluaran dan penerimaan usaha walet Milik Bapak Mahmud di Desa
Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa dengan metode
penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Analisis data yang
digunakan yaitu analisis deskriptif kuantatif. Variabel yang diamati BEP
(Break Event Point), R/C ratio (Revenue Cost Ratio), dan B/C ratio
(Benefit Cost Ratio).
Hasil penelitian menunjukan bahwa luas bangunan usaha budidaya
sarang burung walet yaitu 8 x 13 m² dengan tiga lantai, total biaya yang
dikeluarkan oleh pengusaha adalah Rp. 16.855.500 yang didapatkan dari
hasil penjumlahan total biaya tetap dengan total biaya variabel. Jumlah
penerimaan yang dihasilkan sebesar Rp 399.500.000/ tahun, keuntungan
sebesar Rp 382.644.500 pertahun. Sedangkan untuk jumlah produksi
yang dihasilkan 37 kg/tahun dengan harga jual berbeda berdasarkan
kualitasnya. Nilai BEP pruduksi untuk kualitas A : 1,4 kg , kualitas B : 1,6
kg , kualitas C : 1,7 kg. Sedangkan nilai BEP Harga untuk kualitas A :
Rp.1.532.318,18 , kualitas B : Rp.1.123.700 , kualitas C : Rp.1.532.318,18
, nilai R/C 23,7, dan nilai B/C sebesar 22,7.
Dari kesimpulan penelitian ini usaha budidaya sarang burung walet
di Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa dikatakan
menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.
Selanjutnya disarankan usaha budidaya sarang burung walet di
Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa bisa dilanjutkan
dan dikembangkan karena sudah layak diusahakan apabila dilihat dari
segi keuntungan. Untuk penelitian lanjutan dapat dilakukan penelitian
dengan tempat yang berbeda apabila dilihat dari segi kelayakan usaha.