Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh capital adequancy ratio (CAR), non performing financing (NPF), biaya operasional pendapatan operasional (BOPO), dan financing to deposito ratio (FDR) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2015-2019. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel bebas yang digunakan untuk mengukur rasio kecukupan modal yakni capital adequancy ratio (CAR), non performing financing (NPF), biaya operasional pendapatan operasional (BOPO), dan financing to deposito ratio (FDR). Variabel dependen pada penelitian in adalah Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan return on asset (ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2019 dengan jumlah 14 Bank dan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yaitu jumlah sampel sesuai dengan keseluruhan jumlah populasi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mendokumentasikan data yang tercantum di annual report pada OJK. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara simultan CAR, NPF, BOPO, dan FDR berpengaruh positif dan siginifikan terhadap ROA. Secara parsial CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Variabel NPF dan biaya BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. FDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Kata Kunci: capital adequancy ratio (CAR), non performing financing (NPF), biaya operasional pendapatan operasional (BOPO), dan financing to deposito ratio, Kinerja Keuangan, return on asset (ROA).