Pengaruh Aplikasi Pembenah Tanah Hayati dan Dosis Pupuk Anorganik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Varietas Laguna F1 (Solanum melongena L.)
Abstract
Untuk meningkatkan produksi tanaman dan tetap menjaga kesehatan dan kualitas tanah dapat digunakan penambahan bahan pembenah tanah hayati sehingga dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik karena pembenah tanah hayati memiliki kandungan mikroba yang baik bagi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pembenah tanah hayati dan pengurangan dosis pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung (Solanum melongena L.).
Penelitian ini bertempat di Dusun Karangjati, Desa Ardimulyo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada 07 Oktober 2020 – 28 Februari 2021 dengan ketinggian tempat ± 487 mdpl, suhu udara rata-rata berkisar 17- 27 oC. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial yang disusun dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor. Faktor pertama terdiri dari T0 (Tanpa pembenah tanah hayati) dan T1(Dengan pembenah tanah hayati). Faktor kedua terdiri dari 5 taraf yaitu P0 (Tanpa dosis pupuk NPK), P1 (25 % dosis pupuk NPK), P2 (50 % dosis pupuk NPK), P3 (75 % dosis pupuk NPK) dan P4 (100 % dosis pupuk NPK). Terdapat 10 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali sehingga jumlah sampel yang diamati sebanyak 120 tanaman. Uji analisis statistik dengan ANOVA dan uji lanjutan BNJ 5%. Hasil analisis (ANOVA) menunjukkan bahwa secara umum kombinasi T1P1 (Pemberian pembenah tanah hayati + 25% dosis pupuk NPK) memberikan hasil cenderung lebih tinggi terhadap parameter total jumlah buah per tanaman, bobot buah per petak, dan bobot buah per hektar sebesar 23.00 buah, 16.85 ton 515.37 gram.
Kata Kunci : Terung, Pupuk Anorganik, Mikroba, Pembenah Tanah Hayati