Aplikasi Kombinasi Mikroba dan Vermikompos pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) yang ditanam pada Media Campuran Tanah dan Residu Hidroganik
Abstract
Bawang merah (Allium ascolonicum L.) merupakan salah satu dari berbagai produk holtikultura yang unggul di Indonesia dan banyak sekali peminatnya karena kaya akan manfaat. Bawang merah memiliki peran yang strategis dan dapat diandalkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru dari sektor pertanian. Produksi bawang merah di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Kenaikan ini seimbang dengan tingginya tingkat konsumsi bawang merah oleh masyarakat dan diikuti dengan banyaknya industri olahan dari komoditas tersebut. Sehingga usaha tani bawang merah menjadi peluang besar bagi para petani untuk terus ditingkatkan produktivitas dan kualitasnya. Oleh karena itu peningkatan produksi dan kualitas bawang merah dapat dilakukan melalui perbaikan budidaya baik di lapangan maupun di greenhouse. Saat ini budidaya tanaman bawang merah dalam pot menjadi pilihan yang menjanjikan. Dengan memperhatikan komposisi media tanam yang tepat akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan umbi bawang merah dalam pot.
Penelitian dilakukan di rumah plastik di Jl. MT. Haryono Gang 16/ 198 A, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru Malang dengan ketinggian tempat 540 m dpl. Mulai bulan Oktober – Desember 2020. Proses pembuatan vermikompos dilakukan di Laboratorium Kompos Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor 1 adalah konsentrasi mikroba yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : M0 = Tanpa aplikasi konsentrasi mikroba, M1 = Konsentrasi mikroba 25 ml L-1, M2 = Konsentrasi mikroba 50 ml L-1. Faktor 2 adalah dosis vermikompos yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : V0 = Tanpa aplikasi dosis vermikompos, V1 = 100 g/polibag, V2 = 200 g/polibag, V3 = 300 g/polibag. Pada setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan 4 sampel. Sehingga dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan, dengan sejumlah 144 pot.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kombinasi konsentrasi mikroba dan dosis vermikompos tidak memberikan pengaruh interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman, kecuali pada tinggi tanaman. Tetapi masing-masing faktor perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Konsentrasi larutan mikroba 25 ml L-1 dan 50 ml L-1 memberikan hasil yang sama tingginya pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dibandingkan dengan tanpa mikroba. Konsentrasi larutan mikroba 25 ml L-1 memberikan kenaikan Bobot Kering Panen Total sebesar 56% dibandingkan dengan tanpa pemberian mikroba, dan konsentrasi larutan mikroba 50 ml L-1 memberikan kenaikan Bobot Kering Panen Total sebesar 57% dibandingkan dengan tanpa pemberian mikroba. . Sedangkan Dosis vermikompos 100-300 g/pot memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman yang sama tingginya dengan hasil Bobot Kering Panen Total sebesar 32,68; 36,03 dan 39,16 g/ rumpun. Besarnya kenaikan hasil Bobot Kering Panen Total dari 0 g/ polybag menjadi 100 g/ polybag sebesar 33%, kenaikan hasil dari 0 g/ polybag menjadi 200 g/ polybag sebesar 47%, dan kenaikan hasil dari 0 g/ polybag menjadi 300 g/ polybag sebesar 59%. Hasil ini juga menunjukkan bahwa aplikasi mikroba dengan konsentrasi yang semakin meningkat belum mampu mengurangi dosis vermikompos yang diaplikasikan yang ditunjukkan oleh respon hasil tanaman bawang merah yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dosis aplikasi vermikompos.
Kata Kunci : Mikroba, Vermikompos, Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L.), Media Campuran Tanah dan Residu Hidroganik