Show simple item record

dc.contributor.authorJasuli, Ach
dc.date.accessioned2022-07-07T05:55:29Z
dc.date.available2022-07-07T05:55:29Z
dc.date.issued2021-11-08
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4194
dc.description.abstractPenelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai 28 Juli dan bertempat di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan usaha ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Madura dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, metode survey dan observasi. Penentuan sampel responden menggunakan metode Slovin. Data diperoleh berdasarkan hasil dari wawancara langsung terhadap responden peternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik merupakan data primer, dan sekunder merupakan data yang diperoleh dari responden dan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang. Data primer dan sekunder digunakan untuk menghitung Location Quotions (LQ) dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) dari setiap desa di Kecamatan Jrengik. Berdasaran hasil penelitian terdapat 7 desa basis Sapi Madura yang memiliki nilai LQ secara berurutan: 2,177, 2,159; 1,655,1,397, 1,223, 1,108 dan 1,003 yaitu Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman. Hasil KPPTR (SL) bernilai 604.826 ST dan KPPTR (KK) bernilai 40.418 ST, untuk di semua desa yang ada di Kecamatan Jrengik bernilai positif. Kesimpulan dari penelitian diperoleh bahwa berdasarkan nilai LQ terdapat 14 desa dari Kecamatan Jrengik, dimana 7 desa (Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman) merupakan wilayah Basis yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan ternak ruminansia di Kecamatan Jrengik. Pengembangan populasi ternak ruminansia dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kepala keluarga petani sesuai dengan hasil KPPTR efektif yaitu KPPTR (KK) sebesar 40.418 ST. Saran dari hasil penelitian bahwa pada usaha peternakan Sapi Madura di Kecamatan Jrengik masih mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dan perlunya menjaga kelestarian terhadap populasi Sapi Madura. Untuk itu peran-peran pemerintah sangat penting bagi daerah untuk terus melaksanakan dan meningkatkan program penyuluhan, pembinaan, terhadap peternak tentang masalah teknologi pakan untuk ternak ruminansia dan tata niaga sapi potong, guna mempercepat perkembangan ekonomi khususnya dalam bidang peternakan Sapi Madura, serta perlu ditindak lanjuti untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan usaha ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik yang di fokuskan di desa Desa Bancelok dan Desa Buker yang memiliki nilai LQ >2. Kata Kunci : Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai 28 Juli dan bertempat di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan usaha ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Madura dan data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, metode survey dan observasi. Penentuan sampel responden menggunakan metode Slovin. Data diperoleh berdasarkan hasil dari wawancara langsung terhadap responden peternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik merupakan data primer, dan sekunder merupakan data yang diperoleh dari responden dan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang. Data primer dan sekunder digunakan untuk menghitung Location Quotions (LQ) dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) dari setiap desa di Kecamatan Jrengik. Berdasaran hasil penelitian terdapat 7 desa basis Sapi Madura yang memiliki nilai LQ secara berurutan: 2,177, 2,159; 1,655,1,397, 1,223, 1,108 dan 1,003 yaitu Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman. Hasil KPPTR (SL) bernilai 604.826 ST dan KPPTR (KK) bernilai 40.418 ST, untuk di semua desa yang ada di Kecamatan Jrengik bernilai positif. Kesimpulan dari penelitian diperoleh bahwa berdasarkan nilai LQ terdapat 14 desa dari Kecamatan Jrengik, dimana 7 desa (Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman) merupakan wilayah Basis yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan ternak ruminansia di Kecamatan Jrengik. Pengembangan populasi ternak ruminansia dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan kepala keluarga petani sesuai dengan hasil KPPTR efektif yaitu KPPTR (KK) sebesar 40.418 ST. Saran dari hasil penelitian bahwa pada usaha peternakan Sapi Madura di Kecamatan Jrengik masih mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dan perlunya menjaga kelestarian terhadap populasi Sapi Madura. Untuk itu peran-peran pemerintah sangat penting bagi daerah untuk terus melaksanakan dan meningkatkan program penyuluhan, pembinaan, terhadap peternak tentang masalah teknologi pakan untuk ternak ruminansia dan tata niaga sapi potong, guna mempercepat perkembangan ekonomi khususnya dalam bidang peternakan Sapi Madura, serta perlu ditindak lanjuti untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan usaha ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik yang di fokuskan di desa Desa Bancelok dan Desa Buker yang memiliki nilai LQ >2. Kata Kunci : Potensi, Pengembangan Usaha, Ternak Sapi Maduraen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPeternakanen_US
dc.subjectPotensien_US
dc.subjectPengembangan Usahaen_US
dc.subjectTernak Sapi Maduraen_US
dc.titlePotensi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record