Potensi Pengembangan Usaha Ternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang
Abstract
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai 28 Juli dan
bertempat di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Jawa Timur. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan usaha ternak Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Madura dan data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder, metode survey dan observasi. Penentuan
sampel responden menggunakan metode Slovin. Data diperoleh berdasarkan hasil dari
wawancara langsung terhadap responden peternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik
merupakan data primer, dan sekunder merupakan data yang diperoleh dari responden
dan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang. Data primer
dan sekunder digunakan untuk menghitung Location Quotions (LQ) dan Kapasitas
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) dari setiap desa di Kecamatan
Jrengik.
Berdasaran hasil penelitian terdapat 7 desa basis Sapi Madura yang memiliki nilai
LQ secara berurutan: 2,177, 2,159; 1,655,1,397, 1,223, 1,108 dan 1,003 yaitu Desa
Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang
dan Desa Taman. Hasil KPPTR (SL) bernilai 604.826 ST dan KPPTR (KK) bernilai
40.418 ST, untuk di semua desa yang ada di Kecamatan Jrengik bernilai positif.
Kesimpulan dari penelitian diperoleh bahwa berdasarkan nilai LQ terdapat 14 desa
dari Kecamatan Jrengik, dimana 7 desa (Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa
Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman) merupakan wilayah Basis
yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan ternak ruminansia di Kecamatan Jrengik.
Pengembangan populasi ternak ruminansia dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan kepala keluarga petani sesuai dengan hasil KPPTR efektif yaitu KPPTR
(KK) sebesar 40.418 ST.
Saran dari hasil penelitian bahwa pada usaha peternakan Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik masih mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dan perlunya
menjaga kelestarian terhadap populasi Sapi Madura. Untuk itu peran-peran pemerintah
sangat penting bagi daerah untuk terus melaksanakan dan meningkatkan program
penyuluhan, pembinaan, terhadap peternak tentang masalah teknologi pakan untuk
ternak ruminansia dan tata niaga sapi potong, guna mempercepat perkembangan
ekonomi khususnya dalam bidang peternakan Sapi Madura, serta perlu ditindak lanjuti
untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan usaha ternak Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik yang di fokuskan di desa Desa Bancelok dan Desa Buker yang
memiliki nilai LQ >2. Kata Kunci : Penelitian ini sudah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni sampai 28 Juli dan
bertempat di Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang Jawa Timur. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan usaha ternak Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi Madura dan data yang
digunakan adalah data primer dan sekunder, metode survey dan observasi. Penentuan
sampel responden menggunakan metode Slovin. Data diperoleh berdasarkan hasil dari
wawancara langsung terhadap responden peternak Sapi Madura di Kecamatan Jrengik
merupakan data primer, dan sekunder merupakan data yang diperoleh dari responden
dan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang. Data primer
dan sekunder digunakan untuk menghitung Location Quotions (LQ) dan Kapasitas
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) dari setiap desa di Kecamatan
Jrengik.
Berdasaran hasil penelitian terdapat 7 desa basis Sapi Madura yang memiliki nilai
LQ secara berurutan: 2,177, 2,159; 1,655,1,397, 1,223, 1,108 dan 1,003 yaitu Desa
Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang
dan Desa Taman. Hasil KPPTR (SL) bernilai 604.826 ST dan KPPTR (KK) bernilai
40.418 ST, untuk di semua desa yang ada di Kecamatan Jrengik bernilai positif.
Kesimpulan dari penelitian diperoleh bahwa berdasarkan nilai LQ terdapat 14 desa
dari Kecamatan Jrengik, dimana 7 desa (Desa Bancelok, Desa Buker, Desa Mlaka, Desa
Jrengik, Desa Penyepen, Desa Jungkarang dan Desa Taman) merupakan wilayah Basis
yang berpotensi untuk memenuhi kebutuhan ternak ruminansia di Kecamatan Jrengik.
Pengembangan populasi ternak ruminansia dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan kepala keluarga petani sesuai dengan hasil KPPTR efektif yaitu KPPTR
(KK) sebesar 40.418 ST.
Saran dari hasil penelitian bahwa pada usaha peternakan Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik masih mempunyai peluang besar untuk dikembangkan dan perlunya
menjaga kelestarian terhadap populasi Sapi Madura. Untuk itu peran-peran pemerintah
sangat penting bagi daerah untuk terus melaksanakan dan meningkatkan program
penyuluhan, pembinaan, terhadap peternak tentang masalah teknologi pakan untuk
ternak ruminansia dan tata niaga sapi potong, guna mempercepat perkembangan
ekonomi khususnya dalam bidang peternakan Sapi Madura, serta perlu ditindak lanjuti
untuk penelitian selanjutnya dalam pengembangan usaha ternak Sapi Madura di
Kecamatan Jrengik yang di fokuskan di desa Desa Bancelok dan Desa Buker yang
memiliki nilai LQ >2. Kata Kunci : Potensi, Pengembangan Usaha, Ternak Sapi Madura