Pengaruh Umur Panen dan Aplikasi Dosis Pupuk KCl terhadap Hasil dan Kualitas Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Varietas Paragon
Abstract
Jagung manis merupakan tanaman yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan kadar gula yang tinggi tetapi rendah lemak dan rasa yang enak. Saat ini produksi jagung manis relatif rendah, karena pengaplikasian pupuk anorganik dengan dosis yang tidak tepat, selain itu, waktu pemanenan jagung menjadi faktor pembeda struktur fisiko kimia dari biji jagung. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukannya penelitian dan hasilnya dapat sebagai dasar aplikasi pupuk khususnya pupuk kalium dan waktu panen yang tepat. Penelitian secara eksperimen di lahan petani di Tlogomas Kota Malang dengan ketinggian tempat 667 m dpl, suhu rata-rata 25oC, kelembaban udara 81% dan tanah bertekstur liat. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2021 sampai Maret 2022. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan kontrol, faktor pertama dosis pupuk KCl 2 taraf : D1 = 100 kg ha -1 dan D2 = 200 kg ha-1. Faktor kedua umur panen terdiri dari 3 taraf: P1 = 68 HST, P2 = 73 HST dan P3 = 78 HST dan Kontrol = tanpa pemberian pupuk KCl. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali, sehingga terdapat 21 petak perlakuan dengan 10 sampel tanaman. Hasil penelitian menunjukkan interaksi nyata antara pupuk KCl dan umur panen terhadap hasil dan kualitas jagung manis varietas Paragon. Perlakuan dosis pupuk KCl 200 kg ha-1 umur panen 78 HST menghasilkan bobot segar tongkol per tanaman, bobot segar tongkol per ton hektar dan tingkat kekerasan tertinggi dibanding perlakuan yang lain dengan besarnya berturut- turut 254,96 g per tanaman, 30,27 ton ha -1 dan 16,67 mm/g/dt. Tidak terdapat ada perbedaan nyata antar dosis pupuk KCl terhadap total padatan terlarut, Kadar karbohidrat dan kadar air dengan nilai berturut-turut 7,56 Obrix; 25,39%; dan kadar air 75,47%.
Kata kunci : Pupuk KCl, Umur Panen, Jagung Manis